Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, kelompok transportasi memberikan andil inflasi yang lebih rendah yaitu 0,01% (month-to-month/mtm) pada Maret 2024. Hal ini didorong oleh tarif angkutan umum yang mengalami deflasi selama bulan Ramadan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, tarif angkutan umum pada Maret 2024 mengalami deflasi sebesar sebesar 0,97% mtm.
“Hal ini didorong oleh tarif angkutan udara yang bulan ramadan tahun ini mengalami deflasi sebesar 0,97%,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (1/4/2024).
Secara terperinci, terdapat 20 provinsi yang mengalami deflasi tarif angkutan udara dan 17 provinsi mengalami inflasi tarif angkutan udara, sedangkan 1 provinsi lainnya dilaporkan stabil.
Berdasarkan data historis BPS, pada momen Lebaran 2022 dan 2023, kelompok makanan minuman dan tembakau, serta transportasi biasanya dominan memberikan sumbangan inflasi pada momen tersebut.
Namun kondisi Ramadan tahun ini sedikit berbeda dengan kondisi historis tersebut. Amalia mengungkapkan, selain makanan minuman dan tembakau, perawatan pribadi dan lainnya memberikan andil inflasi terbesar, yakni 0,04%.
Baca Juga
“Yang terbesar kedua adalah perawatan pribadi dan lainnya dengan andil inflasi 0,04%,” ungkapnya.
Di posisi selanjutnya, penyediaan makanan dan minuman/restoran memberikan andil inflasi sebesar 0,03% pada Maret 2024.
Adapun transportasi, kesehatan, pendidikan,serta pakaian dan alas kaki memberikan andil inflasi sebesar 0,01% pada Maret 2024.