Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan ketersediaan bahan baku untuk industri makanan dan minuman (mamin) aman hingga 1 atau 1,5 bulan ke depan.
Bahan baku bagi industri mamin itu meliputi gula, minyak goreng, tepung terigu, jagung, hingga daging.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan stok komoditas pokok untuk produksi makanan dan minuman olahan tersebut dapat memenuhi kebutuhan selama Ramadan 2024.
"Begitu juga air minum dalam kemasan yang produksinya sebesar 32,6 miliar liter per tahun, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sebesar 32,5 miliar liter per tahun," kata Agus dalam keterangan resminya, Senin (25/3/2024).
Selain memastikan pasokan bahan baku, Agus menuturkan bahwa pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan pangan nasional dengan sumber alternatif seperti sagu.
Hal ini lantaran sagu potensial untuk dikembangkan sebagai alternatif bahan pangan sumber karbohidrat utama nasional.
Baca Juga
"Karena Indonesia memiliki lahan sagu yang diperkirakan mencapai 5,5 juta hektar yang berpotensi menghasilkan 34,3 juta ton pati sagu," paparnya.
Menurut dia, produk olahan sagu berupa beras analog sagu berpotensi menjadi pangan utama pengganti beras terutama pada saat terjadinya kelangkaan beras.
"Beras analog sagu juga memiliki keunggulan berupa kandungan resistance starch yang tinggi dan kadar glikemiks indeks yang rendah sehingga baik untuk mencegah diabetes," ujarnya.
Tak hanya sagu, Kemenperin juga mengendalikan berbagai produk-produk industri makanan dan minuman lainnya melalui Bazaar Lebaran. Ajang tersebut juga menunjukkan tren permintaan terhadap barang kebutuhan pokok terus meningkat.
Untuk itu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, di samping menjaga ketersediaan stok di pasar, Agus menilai perlunya dukungan dengan pendistribusian yang tepat sasaran.