Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Imbau Hindari Puncak Arus Mudik Lebaran, Ini Alasannya

Menhub Budi mengimbau masyarakat untuk melakukan mudik sebelum mendekati puncak kenaikan arus lalu lintas.
Sejumlah calon penumpang menunggu bus di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Kamis (20/4/2023) saat arus mudik Lebaran 2023 - BISNIS/Muhammad Ridwan.
Sejumlah calon penumpang menunggu bus di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Kamis (20/4/2023) saat arus mudik Lebaran 2023 - BISNIS/Muhammad Ridwan.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat untuk melakukan mudik sebelum mendekati puncak kenaikan arus lalu lintas.

Budi Karya memprediksi, kenaikan volume arus mudik Lebaran 2024 mulai terlihat pada H-4 dan terus meningkat hingga hari H Idulfitri.

Oleh karena itu, Budi Karya mengimbau masyarakat dapat melakukan mudik lebih awal. Hal ini agar volume pergerakan masyarakat selama arus mudik dapat terurai dengan optimal.

"Kita mengimbau sebagian anak-anak yang sudah libur bisa mudik lebih awal. Ini diharapkan bisa dikomunikasikan ke masyarakat," kata Budi Karya di Jakarta pada Senin (25/3/2024).

Selanjutnya, Budi Karya juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudik menggunakan sepeda motor. Dia menuturkan, mudik menggunakan motor cukup berisiko dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Dia meminta masyarakat untuk memanfaatkan program-program mudik gratis yang tersedia. Budi Karya menuturkan, beragam Kementerian/Lembaga telah menyediakan program mudik gratis, diantaranya Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Polri, hingga perusahaan-perusahaan pelat merah lain.

Lebih lanjut, dia juga meminta Kapolda di beberapa wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk mengatur alur lalu lintas di jalan-jalan daerah dengan optimal. Budi mengatakan, daerah-daerah tersebut kerap kali menyelenggarakan pasar tumpah yang menghambat arus lalu lintas.

"Karena pasar tumpah itu selalu menjadi masalah. Oleh karenanya, Kapolda di Jabar, Jateng, Jatim harus segara melaksanakan koordinasi tentang itu," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan pergerakan masyarakat pada mudik Lebaran 2024 dapat melonjak drastis dibandingkan 2023 dengan mencapai lebih dari 193 juta orang.

Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.

Jumlah tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.

Budi Karya menyebut, perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah saat dimulainya cuti bersama atau H-2 Lebaran pada 8 April 2024 dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang atau 13,7%. Sementara itu, perkiraan puncak arus balik adalah H+3 atau pada 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang atau 21,2%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper