Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengenal Perbedaan Metode Tambang Terbuka dan Bawah Tanah

Terdapat dua metode penambangan yang sering digunakan di Indonesia, yaitu metode tambang terbuka dan penambangan dalam atau bawah tanah. Apa perbedaannya?
Tambang Freeport/Ilustrasi
Tambang Freeport/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia memiliki kekayaan sumber daya mineral yang melimpah. Bahkan, Indonesia dikenal sebagai top produsen sejumlah komoditas mineral kritis, seperti nikel hingga tembaga.

Untuk dapat memanfaatkan kekayaan sumber daya alam tersebut umumnya dilakukan melalui aktivitas penambangan. Dalam pertambangan di Indonesia, terdapat dua metode yang sering digunakan, yaitu metode tambang terbuka (open pit) dan penambangan dalam atau bawah tanah (underground mining).

Adapun, mayoritas tambang di Indonesia saat ini merupakan tambang terbuka. Sementara itu, contoh operasi tambang bawah tanah terbesar di Indonesia ada di Grasberg, Papua Tengah yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia.

Lalu, apa perbedaan tambang terbuka dan tambang bawah tanah?

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli menjabarkan penambangan open pit merupakan metode yang digunakan ketika hasil dari kegiatan ekplorasi tambang ditemukan keterdapatan sumber daya dan cadangan mineral berada dekat dengan permukaan.

“Namun, bila letak cadangannya jauh di bawah tanah sehingga tidak memungkinkan, baik secara teknis maupun ekonomis, dilakukan dengan open pit, maka pemilihan metoda penambangannya adalah underground mining,” kata Rizal kepada Bisnis, dikutip Senin (18/3/2024).

Lebih lanjut, Rizal mengatakan setidaknya ada tiga hal yang menjadi pertimbangan bagi perusahaan tambang untuk menentukan metode penambangan yang akan dipakai.

Pertama, dari segi keamanan. Baik open pit maupun underground mining memiliki beberapa nilai positif dan negatifnya. Untuk tambang terbuka relatif lebih aman dibandingkan tambang bawah tanah. Sebab, tambang terbuka bisa dipantau dan terlihat dengan jelas untuk jarak yang jauh sehingga pengawasannya lebih bagus.

“Dari segi kesehatan juga tambang terbuka lebih bagus karena mendapatkan udara terbuka dan tidak diperlukan ventilasi udara,” ujar Rizal.

Kedua adalah pertimbangan ekonomi yang ditentukan oleh stripping ratio (nisbah kupas). Makin dalam letak cadangannya maka otomatis akan makin besar stripping ratio-nya sehingga makin besar biaya penambangannya.

Ketiga, terkait jenis batuan dan tingkat kekerasan. Untuk tambang terbuka, produksinya mudah ditingkatkan dengan menambah alat-alat berat, sementara tambang bawah tanah terbatas karena keterbatasan ruang bawah tanah.

Kemudian, Rizal juga mejabarkan terkait dengan risiko kedua metode tersebut. Untuk tambang terbuka dapat dipengaruhi oleh hujan, badai, banjir dan longsor karena berupa pit.

“Sedangkan tambang bawah tanah risikonya adalah kekurangan visibilitas atau jarak pandang, kekurangan oksigen [ventilasi], drainase yang kurang bagus [banjir di terowongan], risiko longsor dan sulit untuk dievakuasi,” ucap Rizal.

Sementara itu, menurut Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) STJ Budi Santoso, tambang bawah tanah relatif lebih ramah lingkungan.

"Underground dari sisi pembukaan lahan lebih bisa diminimalisir meski untuk kebutuhan infrasruktur pendukung lainnya masih ada area yang dibuka," katanya.

Namun demikian, tambang bawah tanah berpotensi mengganggu daya dukung lingkungan, seperti air tanah. Di sisi lain, metode tambang bawah tanah bisa dikatakan lebih mahal dengan risiko pekerjaan lebih tinggi.

"Risiko tambang terbuka tentu eksposur perubahan bentuk bentang alam awal, perubahan atau pengaruh biodiversity area yg dibuka termasuk daya dukung lingkungan, seperti air permukaan dan air tanah," jelas Budi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper