Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuaca Ekstrem, ASDP Imbau Calon Penumpang Kapal Cermati Hal Ini

Kondisi cuaca ekstrem yang melanda perairan Selat Sunda dalam sepekan terakhir telah menganggu jadwal penyeberangan feri di lintas Pelabuhan Merak-Bakauheni.
Foto udara dermaga 6 eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (29/4/2019)/JIBI/Bisnis-Abdullah Azzam
Foto udara dermaga 6 eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (29/4/2019)/JIBI/Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau pengguna jasa penyeberangan feri, khususnya di lintas Pelabuhan Merak-Bakauheni, untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrem yang melanda perairan Selat Sunda dalam sepekan terakhir.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca ekstrem untuk empat wilayah perairan di Banten termasuk salah satunya adalah wilayah Selat Sunda bagian utara yang merupakan lintasan kapal feri Merak-Bakauheni.

Corporate Secretary Shelvy Arifin memastikan ASDP akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh lembaga terkait, termasuk BMKG, kepolisian, dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang memiliki kewenangan dalam pengaturan jadwal kapal, untuk memperoleh informasi terbaru tentang kondisi cuaca dan perizinan berlayar sesuai jadwal yang ditetapkan. 

Menurutnya, dampak yang paling signifikan dari cuaca ekstrem adalah terganggunya jadwal pelayanan kapal dan kemungkinan terhambatnya mobilitas penumpang serta barang. 

“Oleh karena itu, ASDP memohon pengertian dan kerja sama seluruh pengguna jasa saat terjadi cuaca ekstrem, dan kebijakan regulator menyatakan bahwa pelayanan penyeberangan ditutup sementara hingga kondisi normal kembali. Hal ini demi keselamatan dan keamanan pelayaran dan khususnya seluruh penumpang penyeberangan," ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (16/3/2024).

Manajemen ASDP, lanjut Shelvy, memprioritaskan layanan prima yang mengedepankan aspek keselamatan dalam pelayaran. Manajemen juga melakukan mitigasi dalam menghadapi cuaca ekstrem, di mana secara berkala memberikan pelatihan khusus kepada para nahkoda dan awak kapal dan memastikan mereka memiliki pengetahuan serta keterampilan yang memadai untuk menghadapi perubahan cuaca.

“Nakhoda dan awak kapal juga selalu berpedoman pada SOP [standar operasional prosedur] yang ada dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam memutakhirkan informasi kondisi cuaca. Awak kapal juga selalu melakukan pemantauan terhadap cuaca yang kemungkinan berubah, dan ASDP juga berkoordinasi mitra terkait lainnya untuk menyiagakan tugboat jika dibutuhkan” tambahnya. 

Merespons peringatan BMKG dan melihat kondisi di lapangan tersebut, ASDP segera berkoordinasi dengan BPTD selaku regulator dan mitra kerja terkait dalam memitigasi kondisi cuaca yang berdampak pada pelayanan. Hasil koordinasi tersebut menghasilkan keputusan untuk menunda sementara seluruh pelayaran kapal feri di lintasan Merak-Bakauheni terhitung sejak Jumat (15/3/2024) pukul 01.00 WIB dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan.

Aktivitas pelayaran kapal feri kembali dibuka pada Sabtu (16/3/2024) mulai pukul 03.40 WIB setelah cuaca berangsur membaik, dan proses bongkar muat kendaraan dilakukan dengan ekstra hati-hati memperhatikan keadaan sebagai antisipasi jika cuaca kembali berubah buruk dalam tempo yang singkat.

Pantauan lalu lintas pada siang ini, Sabtu (16/3/2024) pukul 12.00 WIB di Pelabuhan Merak, kondisi cuaca telah membaik dengan cuaca berawan, kecepatan angin yang landai berkisar 3-8 knot/s, dan gelombang laut dalam rentang 0,5-1 meter. Operasional pelayanan pelabuhan dan pelayaran kapal feri telah berjalan normal.

Terpantau tidak ada penyekatan di ruas Jalan Cikuasa atas dan antrean kendaraan hanya berada di dalam area pelabuhan dermaga reguler 1,2,3,4,5,dan 7, sementara dermaga 6 eksekutif terpantau padat mengalir di area parkir. 

Demi kenyamanan bersama, ASDP meminta kepada pengguna jasa kapal penyeberangan agar memastikan telah bertiket sebelum berangkat, dan mengatur waktu perjalanan secara mandiri di hari keberangkatan sesuai dengan tiket yang telah dibeli. 

“ASDP juga mohon kerja sama pengguna jasa untuk reservasi tiket online maksimal pada h-1 keberangkatan dan perhatikan jadwal penyeberangan yang telah dipilih. Karena pada saat terjadi kondisi darurat seperti cuaca ekstrem, pengaturan waktu perjalanan dapat meminimalisir terjadinya antrean di pelabuhan akibat lonjakan volume kendaraan yang melebihi kapasitas parkir pelabuhan,” tutur Shelvy.

Shelvy mengingatkan bahwa tiket kapal feri sudah dapat dipesan sejak 60 hari sebelum keberangkatan secara online melalui aplikasi Ferizy dan radius pemesanan maksimal di Pelabuhan Merak berada di 4.71 km dari sisi terluar pelabuhan. Apabila petugas mendapati pengguna jasa yang tiba di pelabuhan belum bertiket, maka kendaraan akan diminta putar balik keluar pelabuhan hingga radius 4.71 km. Hal ini dilakukan demi kelancaran arus lalu lintas di sekitar area pelabuhan. 

Selain itu, pengguna jasa juga diimbau untuk mengisi data kendaraan dan penumpang secara lengkap dan benar sebagai syarat agar hak asuransi penumpang dapat terpenuhi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper