Bisnis.com, JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dalam tren yang melambat dan stagnan.
Tercatat, ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 5% secara rata-rata dalam 20 tahun terakhir atau sejak 2003 hingga 2023.
“Mengapa demikian? Pertumbuhan ini disebabkan oleh terjadinya penurunan total factor productivity,” katanya dalam Kick Off Meeting Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, dikutip Selasa (12/3/2024).
Suharso menjelaskan penurunan indeks total factor productivity Indonesia disebabkan oleh terjadinya deindustrialisasi. Penurunan ini berawal sejak krisis 1998 yang hingga saat ini belum kembali ke kondisi awal.
“Salah satu faktornya karena terjadi deindustrialisasi yang terlalu cepat,” jelas Suharso.
Menurutnya, pemerintah perlu memacu sumber pertumbuhan ekonomi, di antaranya melalui hilirisasi hingga produk akhir, industri hijau, industri biru, industri kreatif, dan bioteknologi.
Baca Juga
Di sisi lain, imbuh dia, pemerintah juga perlu mendorong pembangunan yang menyasar pada pertumbuhan inklusif melalui transformasi sosial dan ekonomi.
Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan tema RKP untuk 2025, yaitu akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
RKP tersebut menekankan pada tiga hal, di antaranya SDM berkualitas, infrastruktur berkualitas, serta ekonomi inklusif dan berkelanjutan.