Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat dan Stagnan sejak 2003, Ini Biang Keroknya

Ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 5% secara rata-rata dalam 20 tahun terakhir atau sejak 2003 hingga 2023.
Gedung-gedung di kawasan bisnis Sudirman, Jakarta pada Kamis (15/2/2024). - Bloomberg/Muhammad Fadli
Gedung-gedung di kawasan bisnis Sudirman, Jakarta pada Kamis (15/2/2024). - Bloomberg/Muhammad Fadli

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dalam tren yang melambat dan stagnan.

Tercatat, ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 5% secara rata-rata dalam 20 tahun terakhir atau sejak 2003 hingga 2023.

“Mengapa demikian? Pertumbuhan ini disebabkan oleh terjadinya penurunan total factor productivity,” katanya dalam Kick Off Meeting Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, dikutip Selasa (12/3/2024).

Suharso menjelaskan penurunan indeks total factor productivity Indonesia disebabkan oleh terjadinya deindustrialisasi. Penurunan ini berawal sejak krisis 1998 yang hingga saat ini belum kembali ke kondisi awal.

“Salah satu faktornya karena terjadi deindustrialisasi yang terlalu cepat,” jelas Suharso.

Menurutnya, pemerintah perlu memacu sumber pertumbuhan ekonomi, di antaranya melalui hilirisasi hingga produk akhir, industri hijau, industri biru, industri kreatif, dan bioteknologi.

Di sisi lain, imbuh dia, pemerintah juga perlu mendorong pembangunan yang menyasar pada pertumbuhan inklusif melalui transformasi sosial dan ekonomi.

Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan tema RKP untuk 2025, yaitu akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

RKP tersebut menekankan pada tiga hal, di antaranya SDM berkualitas, infrastruktur berkualitas, serta ekonomi inklusif dan berkelanjutan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper