Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) mencatat efisiensi biaya dan peningkatan laba hingga US$1,25 miliar atau sekitar Rp19,45 triliun (asumsi kurs Rp15.560 per dolar AS) sepanjang 2023.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, capaian itu berasal dari program Cost Optimization yang dijalankan di seluruh grup bisnis Pertamina.
Nicke menuturkan, terdapat sebanyak 301 program Cost Optimization yang dijalankan mulai dari strategi finansial maupun operasional.
“Upaya ini tidak sekedar memangkas biaya, tetapi juga mengubah dan meningkatkan model operasional secara menyeluruh,” kata Nicke seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (12/3/2024).
Nicke menambahkan, keberhasilan dalam optimasi biaya sangat berperan dalam mendukung peningkatan pendapatan dan laba perusahaan. Dengan operasi yang lebih efisien, Pertamina mampu mengoptimalkan potensi pendapatan yang lebih besar dan menjadi pemimpin di bisnis energi nasional.
“Pertamina, kini semakin kokoh dalam komitmennya untuk terus berinovasi, menjaga efisiensi operasional, dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di sektor energi di Indonesia,” imbuh Nicke.
Baca Juga
Di sektor hulu, inovasi yang dijalankan antara lain sentralisasi pengadaan chemical dan borderless operation. Di sektor pengolahan, inovasi yang dilakukan antara lain optimasi pengadaan minyak mentah (crude), program efisiensi konsumsi energi dan optimalisasi unit proses. Di sektor distribusi, dilakukan inovasi optimasi rute, parcel size dan tonnase.
Sementara di sektor commercial & trading, Pertamina menjalankan program efisiensi proses pengadaan LPG dan BBM. Selain itu, di holding Pertamina juga menjalankan program optimasi seperti liability management, renegosiasi pajak, sentralisasi infrastruktur IT, optimasi aset-aset penunjang dan sentralisasi proses pengadaan barang dan jasa.
“Sinergi bisnis, digital transformation, revenue enhancement, dan low risk ESG inilah empat fokus untuk meningkatkan cost optimization tahun ini,” kata dia.
Komisaris Pertamina Heru Pambudi menyampaikan apresiasi atas segala inovasi dan totalitas dalam menjalankan program optimasi biaya di lingkungan Pertamina Group,
“Untuk meraih visi Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia, implementasi optimasi cost setiap lini Pertamina Group menjadi sangat penting," tuturnya.
Menurut Heru, pembangunan budaya sadar biaya berpatokan pada revenue melalui program optimasi biaya sebagai perwujudan budaya AKHLAK, terbukti berhasil memperkuat daya tahan Pertamina dan jadi pondasi untuk terus bergerak.