Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Ungkap 29,2 Juta UMKM Tak Dapat Akses Pembiayaan, Susah Tembus Ekspor

Menurut Sri Mulyani, UMKM di Indonesia masih susah tembus pasar ekspor karena sebanyak 29,2 juta UMKM tidak mampu mengakses pembiayaan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat acara Apresiasi Media Nagara Dana Rakca 2022 di Jakarta, Jumat (6/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat acara Apresiasi Media Nagara Dana Rakca 2022 di Jakarta, Jumat (6/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa UMKM telah memberikan kontribusi yang besar terhadap produk domestik bruto (PDB) dengan porsi hingga 61%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara Asean lainnya.

Namun demikian, UMKM yang memberikan dampak besar terhadap perekonomian tersebut belum mampu menembus pasar ekspor.

“Kontribusi dari UMKM kita baru 15% terhadap total ekspor kita,” katanya dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024, Kamis (7/3/2024).

Menurut Sri Mulyani, kondisi ini disebabkan oleh kendala pembiayaan, di mana sebanyak 29,2 juta UMKM tidak mampu mengakses pembiayaan.

“Ini lebih karena akses itu adalah constraint atau karena masalah affordability. Ini dua hal yang saya harapkan BRI tadi dengan melakukan penetrasi hingga ke akar rumput melalui BRILink agen,” jelasnya.

Sri Mulyani mengatakan, dari 121,7 juta UMKM yang telah mendapatkan akses pembiayaan, 40 jutanya  dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), 20 juta UMKM melalui Bank Perekonomian Rakyat (BPR), 35 juta UMKM melalui lembaga keuangan khusus, termasuk 7,6 juta UMKM melalui BLU.

Dia juga menyoroti, porsi pembiayaan perbankan untuk UMKM baru mencapai 20%, relatif rendah dibandingkan dengan dengan banyak negara lainnya.

“Ini menjadi salah satu tantangan kenapa Indonesia masih perlu meningkatkan pembiayaan dari UMKM di dalam kredit perbankan kita, karena meningkatkan UMKM supaya mendapatkan affordability dan akses UMKM naik kelas menjadi kebutuhan,” katanya.

Pemerintah sendiri, imbuhnya, terus mendukung UMKM melalui berbagai instrumen kebijakan, baik dari sisi belanja maupun perpajakan.

“Dari sisi perpajakan, pajak kepada UMKM di Indonesia dengan final 0,5% dan threshold hingga Rp4,8 miliar, itu termasuk threshold yang sangat tinggi dibandingkan negara-negara lain,” tutur dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper