Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puasa Ramadan Sebentar Lagi, Harga Beras di Pasar Mulai Landai

Berdasarkan pantauan Bisnis.com di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, sejumlah pedagang mengakui mulai terjadi tren penurunan harga beras.
Presiden Jokowi saat meninjau ketersediaan stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/2/2024) - Dok. BPMI Setpres
Presiden Jokowi saat meninjau ketersediaan stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/2/2024) - Dok. BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA -  Harga beras di pasaran mulai melandai jelang Ramadan 2024. Berdasarkan pantauan Bisnis.com di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, sejumlah pedagang mengakui mulai terjadi tren penurunan harga beras dalam dua pekan terakhir.

Khairul Umam, salah seorang pedagang beras yang ditemui mengatakan harga beras sudah turun sekitar Rp1.000 per kilogram dalam 10 hari terakhir. Menurutnya, beras medium yang semula di harga Rp15.000 per kilogram kini mulai turun menjadi Rp14.000 per kilogram.

Sementara untuk beras kualitas premium juga turun dari Rp18.000 per kilogram menjadi Rp17.000 per kilogram.  "Turun ya kurang lebih udah 10 harian," ungkap Khairul saat ditemui, Kamis (7/3/2024).

Meskipun terjadi penurunan, harga beras cenderung masih dalam level tinggi. Menurut Khairul penjualan beras di lapaknya bisa terjaga karena adanya beras Bulog yang harganya lebih rendah dari harga beras komersial lainnya. Adapun Khairul selama ini mendapatkan beras Bulog dari Inkopas (Induk Koperasi Pedagang Pasar).

"Kalau pembeli kurang lebih masih sama, karena kita juga kebantu beras Bulog kan harganya murah jadi itu ada daya tariknya," tuturnya.

Setali tiga uang, Wawan salah seorang pedagang beras lainnya di Pasar Rawamangun mengatakan bahwa harga beras sudah mulai turun. Di lapaknya saat ini, Wawan menjual beras medium di kisaran Rp14.000 per kilogram dari sebelumnya Rp15.000 Per kilogram.

Kendati begitu, Wawan menilai melandainya harga beras justru diikuti oleh penurunan kualitas beras dari para supplier. Oleh karena itu, dia memilih mencampur beras Bulog dengan beras komersial untuk mendapatkan kualitas yang memadai dan harga yang lebih terjangkau.

Musababnya, Wawan mengatakan bahwa beras impor Bulog asal Thailand memiliki tekstur yang pera meskipun diakuinya harga lebih murah. Pencampuran beras Bulog perlu dilakukan dengan beras komersial dari pabrikan lokal.

"Beras medium yang paling banyak dibeli adalah beras yang dicampur, saya jual Rp12.000 seliter, kalau sekilo Rp15.000," jelasnya.

Sementara itu, Anto salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) juga menuturkan hal senada. Dia menyebut harga beras premium di pasar induk per hari ini di level Rp15.000 per kilogram atau turun dari harga sebelumnya Rp16.000 per kilogram. Sementara itu harga beras medium turun lebih signifikan yakni dari Rp15.000 per kilogram menjadi Rp13.000 per kilogram.

"Habis Pemilu berangsur turun [harga beras]," kata Anto saat dihubungi.

Menurutnya, harga beras di PIBC cenderung fluktuatif dibandingkan harga beras di pengecer. "Kalau beras di pasar induk naik turunnya [harga] cepat, berbeda untuk pasar becek [ecer] penurunan harganya perlu waktu," ucap Anto.

Menyitir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga beras medium secara nasional hari ini turun 0,14% menjadi Rp14.320 per kilogram. Begitupun dengan harga beras premium hari ini turun tipis 0,06% menjadi Rp16.490 per kilogram.

Meskipun terjadi penurunan, harga beras saat ini masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dalam Perbadan No.7/2023 sebesar Rp10.900-Rp11.800 per kilogram dan Rp13.900-Rp14.800 per kilogram untuk beras premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper