Bisnis.com, JAKARTA - Harga telur dan daging ayam ras dilaporkan melonjak jelang Ramadan. Pengamat pertanian menyebut, kondisi tersebut merupakan pola tahunan yang selalu berulang.
Pengamat Pertanian Center of Reform on Economic (Core) Eliza Mardian mengatakan harga telur dan daging ayam akan cenderung naik di awal tahun dan mulai melandai pada Maret atau April.
Momentum awal tahun ini ditambah dengan adanya Pemilu 2024 dan menjelang puasa yang memicu meningkatnya permintaan bahan pangan.
Harga kedua komoditas ini akan kembali terkerek naik pada Juni-Juli, kembali bergerak turun pada Agustus, dan naik kembali pada November-Desember.
“Ini karena pola budidaya saja yang menyebabkan kenaikan harga pada bulan tertentu,” kata Eliza kepada Bisnis, Kamis (7/3/2024).
Kendati begitu, Eliza menyebut bahwa ketiadaan infrastruktur seperti cold storage menjadi persoalan mendasar mengapa harga pangan nasional fluktuatif.
Baca Juga
Teknologi pasca panen yang belum memadai, kata dia, membuat petani atau peternak langsung menjual hasil panennya sehingga terjadi oversupply dan membuat harga anjlok.
Namun di bulan tertentu atau belum memasuki masa panen, harga pangan akan tinggi karena keterbatasan stok. Padahal, lanjut dia, ketika musim panen raya produk yang berlebih dapat disimpan di cold storage untuk beberapa bulan kedepan.
Dengan demikian, suplai akan stabil dan dapat menstabilkan harga pangan, mengurangi disparitas harga di tiap daerah, dan menjaga inflasi.
Melansir Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, Kamis (7/3/2024), harga telur dan daging ayam ras segar dilaporkan naik secara rata-rata nasional.
Tercatat harga telur ayam ras segar naik 2,4% dari hari sebelumnya, menjadi Rp32.000 per kilogram. Lalu, harga daging ayam ras segar naik signifikan sebesar 3,15% menjadi Rp39.300 per kilogram.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi sebelumnya menyampaikan, melonjaknya harga telur disebabkan oleh harga jagung pakan yang mencapai Rp9.000 per kilogram atau di atas HET yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp5.000 per kilogram.
“Harga telur naik hari ini, karena sebulan lalu harga jagung pakan itu Rp 9.000 per kilogram,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (7/3/2024).
Untuk menekan harga jagung pakan, pemerintah melalui Perum Bulog melakukan importasi sebanyak 250.000 ton jagung dan disalurkan ke peternak-peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diperoleh dari Dirjen PKH Kementan.