Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Bakal Bentuk Dana Siaga untuk Bulog dan ID Food Jaga Ketahanan Pangan

Pembentukan dana siaga untuk Bulog dan IDFood ini dilakukan Kemenkeu bersama dengan Bapanas.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan tengah membentuk dana siaga bagi Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) dan ID Food sebagai metode pembiayaan baru. 

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata menyampaikan pihaknya bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah mempertimbangkan pembentukan dana siaga.

“Sehingga Bapanas sudah langsung memiliki di dalam anggarannya untuk melakukan intervensi baik ketersediaan pasokan maupun harga ini dengan mendukung Bulog dan IDFood,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri 2024, Senin (4/3/2024). 

Sejauh ini Perum Bulog dan IDFood mengandalkan Himpunan Bank Milik Negara alias Himbara untuk memenuhi kebutuhannya dalam memasok cadangan pangan.

Isa menyampaikan pemerintah terus memastikan Perum Bulog dan IDFood mendapat dukungan pembiayaan dari bank-bank terutama Himbara, antara lain termasuk dengan memberikan subsidi bunga untuk pinjaman yang diambil oleh Bulog dan ID Food. 

Selain itu, juga memberikan jaminan apabila memang diperlukan untuk jaminan pinjaman dari kedua perusahan pelat merah ini. 

Pada dasarnya, pemerintah ingin melakukan penggantian biaya bagi kedua perusahaan tersebut secara cepat. Dalam tata kelolanya, proses penggantian biaya tersebut perlu melalui verifikasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 

Untuk itu, Isa mengimbau agar Perum Bulog dan IDFood dapat membangun tata kelola yang baik, dari segi dokumentasi dan pencatatan sehingga mempermudah verifikasi dan audit dari BPKP. 

“Itu akan mempercepat proses penggantian [biaya] kepada Bulog dan ID Food, yang tentunya akan membuat ketahanan kesehatan keuangan kedua badan usaha ini menjadi lebih baik,” tuturnya. 

Bukan hanya untuk dua perusahaan tersebut, Isa juga menyebutkan pihaknya tengah merancang mekanisme serupa untuk Kementerian Pertanian dalam rangka memastikan produksi pangan lebih baik, tepat waktu, dan produktif. 

Dalam APBN 2024, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan Rp114,3 triliun anggaran ketahanan pangan. Jumlah ini bertambah sekitar Rp13,4 triliun dari tahun outlook tahun sebelumnya. 

Terlebih, pemerintah juga telah memberikan anggaran tambahan subsidi pupuk Rp14 triliun untuk menunjang produksi pangan dalam negeri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper