Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatat realisasi lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol Jasa Marga sepanjang 2023 tembus 3,5 juta kendaraan per hari.
Corporate Communication & Community Development Group Head JSMR, Lisye Octaviana, menuturkan angka tersebut melonjak 5,3% secara tahunan (year-on-year/yoy).
"Sepanjang tahun 2023, Jasa Marga juga mencatat peningkatan lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol Jasa Marga Group. Realisasi LHR di jalan tol Jasa Marga Group mencapai 3,5 juta kendaraan setiap harinya, meningkat sebesar 5,3% dibandingkan dengan LHR tahun lalu," jelas Lisye dalam keterangan resminya, Senin (4/3/2024).
Sejalan dengan hal itu, Lisye menjelaskan bahwa, saat ini perseroan masih memegang posisi market leader di industri jalan tol. Perinciannya, total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.264 kilometer (KM) yang merepresentasikan 47% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia.
Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki oleh JSMR adalah 1.736 KM di seluruh Indonesia. Jumlah konsesi ini termasuk penambahan konsesi terbaru yang diperoleh Perseroan yaitu Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 KM yang dikelola oleh PT Jasamarga Akses Patimban (JAP).
Di samping itu, saat ini JSMR juga tengah menggarap sejumlah proyek berjalan. Di antaranya, Jalan Tol Jakarta - Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Yogyakarta - Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta - NYIA Kulonprogo, dan Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi.
Baca Juga
Untuk Jalan Tol Jakarta - Cikampek II Selatan (Japek II Selatan), JSMR sebelumnya menargetkan Seksi 3 ruas Sukabungah - Sadang mulai beroperasi komersial (commercial operation date/COD) pada semester II/2024.
Kemudian, Jalan Tol Yogyakarta - Bawen sendiri per Februari 2024 progresnya tercatat sebesar 51,75%. Khusus untuk seksi 1 Sleman - Banyurejo, pemerintah menargetkan proses konstruksinya dapat rampung pada awal 2025.
"Dalam mengelola proyek jalan tol baru, Jasa Marga berkomitmen untuk mencapai target yang sudah ditetapkan dengan seoptimal mungkin, tetap mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol secara bertahap," pungkas Lisye.