Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMKM Mebel Berpeluang Kecipratan Bisnis Rp100 Triliun dari Proyek IKN

Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia mengestimasi pasar furnitur di IKN yang dapat diraih UMKM berkisar Rp100 triliun.
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) memastikan pengadaan barang furnitur dan interior di proyek-proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sepenuhnya diisi oleh produk usaha kecil dan menengah (UKM) lokal. 

Ketua Umum Asmindo Deddy Rochimat mengatakan, estimasi pasar furnitur di IKN yang dapat diraih berkisar Rp100 triliun atau 20% dari anggaran pengadaan barang dan jasa sebesar Rp500 triliun di IKN. 

"Anggarannya kan Rp500 triliun lebih ya, kalau 20% saja sudah berapa itu untuk interior dan furnitur ya. Fisiknya kalau Rp500 triliun, 20% untuk isi dan sebagainya sudah Rp100 triliun, tapi tepatnya saya belum pasti," kata Deddy di Tangerang, Selasa (27/2/2024). 

Deddy memastikan seluruh kebutuhan interior dan mebel mampu diproduksi oleh pelaku usaha dalam negeri. Dalam hal ini, dia akan mengutamakan produk UKM untuk memasok furnitur IKN. 

Dalam hal in, Asmindo telah bekerja sama dengan Otorita IKN melalui PT Bina Karya (Persero) untuk pengembangan usaha mebel dan kerajinan. Pihaknya telah diminta untuk membuat mock up beberapa produk untuk mengisi proyek yang rampung. 

"Kita juga sudah ditawarkan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara [OIKN] nanti sebentar lagi kita bisa bangun pusat riset di sana, ibu kota baru," ujarnya. 

Senada, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, industri furnitur lokal dipastikan akan memasok perabotan untuk perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN), perkantoran, gedung kementerian, dan lainnya. 

"Ini penting ya, IKN diisi oleh produk-produk dalam negeri, dan Asmindo saya ikut lobi-in ke IKN," jelas Teten. 

Pelaku UKM juga didorong untuk dapat mendominasi sektor mebel dalam negeri. Hal ini penting dilakukan dalam rangka mengurangi ketergantungan impor furnitur dan kerajinan produk asing. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor mebel dan kerajinan RI mencapai US$1,7 miliar pada tahun 2023, meningkat dari tahun 2022 sebesar US$1,5 miliar dan impor pada 2021 senilai US$1,3 miliar.

Untuk dapat terserap di proyek IKN, Teten meminta produk furnitur UKM untuk meningkatkan daya saing dengan mengandalkan bahan baku berkelanjutan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper