Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan pengendali operasi dan finansial PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bakal dipegang PT Mineral Indonesia (Persero) atau MIND ID secara bersamaan dengan pemegang saham lainnya.
Hal itu disampaikan Erick selepas penandatanganan perjanjian transaksi definitif akuisisi sisa kewajiban divestasi saham INCO yang dilakukan PT Mineral Indonesia (Persero) atau MIND ID.
“[Pengendali] sama-sama ini joint corporation, kita dalam membangun ekosistem bukan masalah menang kalah, tetapi harus membangun yang terbaik,” kata Erick di Jakarta, Senin (26/2/2024).
Erick mengatakan, kementeriannya bersama dengan otoritas teknis terkait bakal mendorong investasi yang lebih intensif untuk penghiliran cadangan nikel di dalam negeri seperti yang saat ini dikerjakan INCO.
“Bagaimana investasi bisa dijalankan serta mendorong penghiliran dengan memperhatikan cadangan yang ada dengan investasi yang optimal,” kata Erick.
Di sisi lain, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan, ketentuan block voting agreement antara Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM) di tubuh INCO telah dibatalkan. Dengan demikian, posisi holding tambang pelat merah itu bakal makin kuat selepas akuisisi 14% sisa kewajiban divestasi INCO nantinya.
Baca Juga
“Block voting sudah hilang, sudah kita batalkan,” kata Hendi.
Adapun, untuk mengakuisisi 14% saham gabungan VCL dan SMM di INCO, MIND ID tengah menyiapkan pendanaan sekitar US$300 juta setara dengan Rp4,69 triliun (asumsi kurs Rp15.635 per US$). Setelah lebih setahunan negosiasi, VCL dan SMM sepakat untuk melepas 14% sahamnya di INCO dengan nilai Rp3.050 per lembar saham.
“Total investasi US$300 juta, bayarnya Juni dan ada yang lewat mekanisme pasar modal,” kata Hendi.
Hendi mengatakan, transaksi divestasi itu bakal dilunasi Juni 2024. Dia menuturkan, sebagian besar pendanaan berasal dari sumber internal, sisanya lewat penerbitan saham baru.
Sementara ihwal penerbitan utang, dia menuturkan, hitung-hitungan nominal pinjaman untuk pembayaran divestasi itu masih dikaji holding tambang pelat merah saat ini.
Setelah transaksi selesai, MIND ID akan memegang sekitar 34% saham yang diterbitkan INCO, menjadikannya pemegang saham terbesar dalam perusahaan tersebut. VCL dan SMM masing-masing akan memegang 33,9% dan 11,5%. Sekitar 20,6% akan tetap dimiliki oleh masyarakat umum di Bursa Efek Indonesia.