Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ngeri! Jokowi Wanti-wanti Krismon 1998 hingga Jatuhnya Silicon Valley Bank

Jokowi mengingatkan dampak krisis moneter (krismon) 1998 hingga Jatuhnya Silicon Valley Bank lantaran situasi global yang tak pasti.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam agenda penyerahan DIPA dan Daftar Alokasi Transfer Ke Daerah Tahun Anggaran 2024. Dok Kemenkeu RI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam agenda penyerahan DIPA dan Daftar Alokasi Transfer Ke Daerah Tahun Anggaran 2024. Dok Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti agar setiap pihak harus tetap waspada dengan situasi ekonomi global yang terus berubah sangat cepat. Apalagi, disrupsi teknologi yang masif terus terjadi. 

Dia pun mencontohkan bahwa Indonesia dapat banyak belajar pada kasus-kasus masa lalu baik di krisis moneter (krismon) pada 1998, krisis finansial Asia 1997, krisis pada 2018 serta beberapa fenomena global di 2023 seperti jatuhnya Silicon Valley Bank.

Hal ini disampaikannya dalam agenda Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2024 di Ballroom The ST. Regist, Jakarta, Selasa (20/2/2024). 

“Ini juga mengharuskan kita semuanya hati-hati dalam kita menjaga industri keuangan kita, ekonomi kita,” ujarnya dalam forum tersebut.

Kendati demikian, orang nomor satu di Indonesia itu turut mengapresiasi resilensi industri keuangan di tingkat permodalan perbankan mencapai 27,69 persen pada 2023.

“Ini di atas negara-negara di kawasan [Asean], kredit perbankan juga masih bisa tumbuh di double digit, di 10,38% [yoy], ini juga di atas level prapandemi Covid-19,” ucapnya.

Jokowi terus memerinci bahwa ekonomi indonesia juga tumbuh sangat baik, yaitu 5,05% serta tingkat inflasi yang juga terkendal dan terjaga di 2,57%. 

Dia melanjutkan di sisi cadangan devisa Indonesia masih berada di US$145 juta. Kemudian, neraca dagang yang mengalami surplus hingga US$36 juta atau setara Rp570 triliun. 

Current account defisit kita juga surplus di 0,16%. Saya kira angka-angka seperti itu yang harusnya kita optimis ekonomi terhadap Indonesia pada 2024. Namun, tetap harus hati-hati, waspada,” pungkas Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper