Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hore! Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Turun Rp 1.000 per Kg

Perpadi Jakarta mengatakan harga beras di Pasar Induk Cipinang mulai turun hingga Rp 1.000 per Kg. Ini penyebabnya.
Aktivitas perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Dwi Rachmawati
Aktivitas perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Dwi Rachmawati

Bisnis.com, JAKARTA - Harga beras di Pasar Berad Induk Cipinang, Jakarta mengalami turun hingga Rp1.000 per kilogram (kg). Ketua Perpadi Jakarta sekaligus pedagang beras di Pasar Induk Cipinang Nelis Soekidi mengatakan penurunan harga terjadi di semua jenis beras mulai dari medium hingga premium.

"Turunnya sudah sejak seminggu ini," kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (20/2/2024).

Dia mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kg di Cipinang. Dia mengatakan harga beras mulai turun lantaran di beberapa daerah mulai panen raya sehingga berdampak terhadap pasokan beras yang membaik.

Saat ini, Nelis menambahkan stok beras di Pasar Induk Cipinang mulai naik di atas 35.000 ton. Beras dari berbagai daerah mulai berdatangan ke pusat beras terbesar di DKI Jakarta tersebut.

"Masyakarat jangan khawatir karena stok beras mulai membaik. Kalau ada yang khawatir, datang saja ke Cipinang," imbuhnya. 

Nelis mengatakan pedagang di Cipinang sebisa mungkin membantu pemerintah menurunkan harga beras agar terjangkau masyarakat. "Kami intinya berupaya membantu pemerintah agar harga beras turun, kembali normal," kata dia.

Penurun harga beras terjadi juga di daerah seperti Solo Raya. Heru Satriyanto, pedagang beras di Pasar Legi, Solo, mengatakan penurunan harga beras mencapai Rp 1.300 per kilogram. Harga beras turun karena panen di mana-mana.

"Kemungkinan [harga beras] akan turun lagi," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan penyebab atau biang kerok di balik mahalnya harga beras di pasaran saat ini.  Menurutnya, kenaikan harga beras disebabkan perubahan iklim atau cuaca sehingga gagal panen dan produksinya pun menjadi berkurang.

“Kenapa [harga] naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, perubahan cuaca, sehingga banyak yang gagal panen. Padahal yang makan tetap, produksinya berkurang, sehingga harganya menjadi naik,” ujar Jokowi di Gedung Kawan Pertanian Terpadu, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin, (19/2/2024).

Senada dengan Jokowi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga mengungkapkan biang kerok dari harga beras menjadi mahal karena diakibatkan oleh gangguan cuaca El Nino sehingga pasokan beras premium di pasaran semakin sedikit dan harganya pun menjadi meningkat.

“Suplai lokal beras premium tidak sebanyak dulu karena El Nino sehingga harganya naik,” ujar Mendag Zulhas saat mengunjungi ritel modern Transmart di Pusat Perbelanjaan Kota Kasablanka, Jakarta, Senin, (19/2/2024). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper