Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) melaporkan capaian kinerja pada 2023, salah satunya yakni pembangunan industri pengolahan mineral yang kini mencapai 187 smelter.
Hal ini dipaparkan melalui unggahan akun resmi Instagram @kemenkomarves, dikutip Jumat (16/2/2024). Pembangunan smelter merupakan major project untuk menggenjot kebijakan hilirisasi.
Adapun, pemerintah akan melanjutkan hilirisasi sehingga industri pengolahan/pemurnian serta kawasan industri berbasis mineral akan terus berkembang di Indonesia.
"Melalui kebijakan hilirisasi telah tercapai pertumbuhan investasi yang signifikan di industri pengolahan mineral (187 smelterl) khususnya di industri nikel sebanyak 111 smelter," bunyi laporan Kemenkomarves.
Tak hanya itu, pertumbuhan investasi di bidang hilirisasi memicu pertumbuhan kawasan industri berbasis mineral di luar Jawa. Kondisi ini diyakini dapat mendorong perkembangan perekonomian Indonesia baik lokal maupun nasional.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi di bidang hilirisasi sebesar Rp375,4 triliun sepanjang 2023. Hilirisasi menyumbang 26,5% dari total realisasi investasi 2023.
Baca Juga
Investasi terbesar tercatat pada sektor mineral sebesar Rp216,8 triliun, di antaranya untuk pembangunan smelter nikel sebesar Rp136,6 triliun, smelter bauksit Rp9,7 triliun, dan smelter tembaga Rp70,5 triliun.
Selanjutnya, investasi hilirisasi pada sektor pertanian terealisasi senilai Rp50,8 triliun, kehutanan Rp51,8 triliun, minyak dan gas Rp46,3 triliun, serta ekosistem kendaraan listrik senilai Rp9,7 triliun.
Sebagai informasi, tak hanya pembangunan smelter. Kemenkomarves juga telah menyelesaikan beberapa major project lainnya seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Major Project lainnya yaitu jalan Tol Trans Sumatra Aceh-Lampung hingga Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan infrastruktur prioritas Ibu Kota Nusantara (IKN).