Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Upaya Mitigasi Susut Produksi Sumur Migas di Sumatra

Indonesia Gas Society (IGS) memperkirakan adanya penyusutan produksi sumur-sumur migas di Sumatra.
Petugas mengawasi pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Istimewa/PGN
Petugas mengawasi pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Istimewa/PGN

Bisnis.com, JAKARTA — Chairman Indonesia Gas Society (IGS) Aris Mulya Azof memperkirakan penurunan produksi sumur-sumur migas di wilayah Sumatra telah mencapai 20% saat ini akibat natural decline.

Aris mengatakan situasi itu membuat PT Perusahaan Gas Negara (Persero) atau PGN gencar menjaring kemungkinan pasokan baru untuk menambal produksi yang susut dari kontrak saat ini.

“Karena beberapa lapangan [di Sumatra] mengalami natural decline, tergantung kondisi reservoir. Penurunan bisa mencapai 20% dari produksi sebelumnya,” kata Aris saat dihubungi, Selasa (6/2/2024).

Sejauh ini, kata Aris, pemerintah juga aktif mendorong peningkatan kegiatan eksplorasi dan produksi migas untuk pemakaian domestik.

Dengan demikian, dia mengatakan, peluang PGN untuk memperoleh pasokan baru masih terbuka lebar. Dia berharap pasar hilir domestik dapat menyesuaikan secara bertahap berbagai jenis campuran sumber gas tersebut saat ini.

“Menerima berbagai jenis sumber gas beserta konsekuensi dari blending jenis pasokan [gas pipa, CNG, LNG] ini,” tuturnya.

Sementara itu, ekonom energi sekaligus pendiri ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto berpendapat pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur migas yang menghubungan Jawa dengan Sumatera.

“Produksi gas di hulu yang menurun akan memunculkan kekhawatiran dan ketidakpastian akan keberlanjutan pasokan, baik bagi PGN sendiri maupun bagi konsumen pengguna akhir yang dipasok PGN,” kata Pri.

Selain infrastruktur pipa, Pri mengatakan, revitalisasi Kilang Arun saat ini menjadi krusial di tengah penyusutan produksi lapangan-lapangan di Sumatra. Lewat fasilitas kilang itu, kawasan Sumatera bisa langsung menerima kiriman LNG dari daerah lain.

“Revitalisasi Kilang Arun ini akan menjadi point of supply untuk bisa menerima gas LNG dari sumber-sumber di luar pulau atau juga impor,” kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, perseroan berminat untuk mengamankan alokasi gas murah dari Blok Duyung, Lapangan Mako.

Rachmat mengatakan, alokasi DMO dari blok garapan Conrad Asia Energy Ltd. itu bakal membantu pemenuhan kebutuhan gas domestik. Dia menambahkan, pasokan itu nantinya bisa menggantikan volume dari sejumlah sumur produksi yang mengalami penurunan alamiah.

“Saat ini, tahapan yang masih menjadi prioritas adalah upaya untuk memperoleh kesepakatan atas alokasi tersebut di antara para pihak,” kata Rachmat saat dihubungi, Selasa (6/2/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper