Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) angkat bicara terkait langkah PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter yang mengimpor 3 rangkaian kereta (trainset) baru dari China.
Deputi BPKP Bidang Akuntan Negara, Sally Salamah, mengatakan hingga saat ini pihaknya belum melakukan audit terkait transaksi impor KRL tersebut. Sally pun juga tidak dapat menjelaskan alasan pihak KAI Commuter lebih memilih kereta buatan China ketimbang Jepang yang lebih murah.
Sally menuturkan, keputusan impor 3 trainset KRL tersebut merupakan keputusan dari rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan.
"Bisa ditanyakan ke KAI Commuter, yang impor KRL baru itu keputusan rapat yang waktu dipimpin pak Luhut," kata Sally di Jakarta, dikutip Jumat (2/2/2024).
Sally menjelaskan, BPKP baru dapat melakukan audit jika ada permintaan dari pihak terkait, dalam hal ini adalah KAI Commuter. Dia pun juga belum dapat memastikan pengadaan 3 rangkaian kereta tersebut bermasalah atau tidak.
Di sisi lain, dia menuturkan pihaknya dapat mengkaji seluruh aspek pengadaan kereta tersebut, mulai dari negara asal, harga beli kereta, dan lainnya jika ada permintaan dari KAI Commuter.
Baca Juga
“Mungkin saja [diaudit] kalau mereka meminta, di BPKP prosedurnya kalau pun mereka minta ada expose dulu. Ketika mereka expose bisa jadi kita melalukan penugasan tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya, KAI Commuter resmi akan mengimpor tiga rangkaian kereta (trainset) baru dari pabrikan asal China, CRRC Sifang Co. Ltd.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto menyampaikan, pihaknya membeli tiga rangkaian KRL baru dengan tipe KCI-SFC120-V. Asdo menuturkan, dana yang dikeluarkan untuk impor ketiga trainset ini adalah sebesar Rp783 miliar.
Harga trainset buatan China tersebut lebih mahal dibandingkan dengan rangkaian kereta buatan Jepang yang juga sempat dipertimbangkan oleh KAI.
Berdasarkan catatan Bisnis.com pada 19 September 2023, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI John Robertho menyebut berdasarkan proposal harga yang diberikan oleh JR East tertanggal 30 Juni 2023, satu trainset yang terdiri atas 12 gerbong dibanderol sekitar Rp225,6 miliar.
“Sehingga, untuk impor 3 trainset baru dari Jepang ini kami membutuhkan Rp676,8 miliar,” jelas John kala itu.