Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengadakan program pengusaha mengajar bagi para pelajar untuk menumbuhkan minat generasi anak muda.
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani program tersebut bertujuan untuk mengajak pengusaha memberikan motivasi dan nilai keteladanan bagi pelajar untuk siap menghadapi keterampilan di era industri 4.0.
"Kami mengembangkan program yang diharapkan menciptakan keselarasan pendidikan vokasi dan kebutuhan dunia usaha industri," ujar Shinta, Rabu (31/1/2024).
Musababnya, Shinta mengakui untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kreatif dan inovatif dibutuhkan kerja sama antar stakeholder. Bukan hanya pemerintah dan akademi, Shinta menekankan sektor swasta juga menjadi pendukung hal tersebut.
Shinta menilai, kualitas SDM Indonesia masih punya banyak pekerjaan rumah (PR) yang perlu dibenahi. Selain itu, kesenjangan sistem pendidikan dan kebutuhan pasar tenaga kerja juga masih jadi persoalan serius.
Data LIPI menunjukkan pada 2018, sebanyak 4,6% tenaga kerja Indonesia masih dalam ketegori undereducated (kurang berpendidikan) dan 27,9% tenaga kerja masuk kategori overeducated. Samentara itu, tenaga kerja yang mengalami field of study mismatch (ketidaksesuaian bidang pekerjaan) sebanyak 68,4%.
Baca Juga
"Jadi penyerapan tenaga kerja belum optimal dan ini harus kita perhatikan," tuturnya.
Lebih lanjut, Shinta menyebut ketidaksiapan tenaga kerja berisiko menghambat produktivitas hingga berdampak pada perekonomian akibat biaya pengembangan human capital yang tidak efektif dan efisien.
"Nah fakta ini yang mendorong kami bergerak tujuan kami mendorong pengusaha berkontribusi peran pengusaha untuk menjadi bagian sinergi dalam bentuk SDM unggul menuju Indonesia emas 2045," jelasnya.