Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Gelar Program Pengusaha Mengajar, Siap Cetak Bibit Muda

Apindo mengadakan program pengusaha mengajar bagi para pelajar untuk mengajak pengusaha memberikan motivasi nilai keteladanan bagi pelajar
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani menyampaikan paparan saat konferensi pers Outlook Ekonomi dan Bisnis Apindo 2024 di Jakarta, Kamis (21/12/2023). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani menyampaikan paparan saat konferensi pers Outlook Ekonomi dan Bisnis Apindo 2024 di Jakarta, Kamis (21/12/2023). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengadakan program pengusaha mengajar bagi para pelajar untuk menumbuhkan minat generasi anak muda.

Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani program tersebut bertujuan untuk mengajak pengusaha memberikan motivasi dan nilai keteladanan bagi pelajar untuk siap menghadapi keterampilan di era industri 4.0.

"Kami mengembangkan program yang diharapkan menciptakan keselarasan pendidikan vokasi dan kebutuhan dunia usaha industri," ujar Shinta, Rabu (31/1/2024).

Musababnya, Shinta mengakui untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kreatif dan inovatif dibutuhkan kerja sama antar stakeholder. Bukan hanya pemerintah dan akademi, Shinta menekankan sektor swasta juga menjadi pendukung hal tersebut.

Shinta menilai, kualitas SDM Indonesia masih punya banyak pekerjaan rumah (PR) yang perlu dibenahi. Selain itu, kesenjangan sistem pendidikan dan kebutuhan pasar tenaga kerja juga masih jadi persoalan serius.

Data LIPI menunjukkan pada 2018, sebanyak 4,6% tenaga kerja Indonesia masih dalam ketegori undereducated (kurang berpendidikan) dan 27,9% tenaga kerja masuk kategori overeducated. Samentara itu, tenaga kerja yang mengalami field of study mismatch (ketidaksesuaian bidang pekerjaan) sebanyak 68,4%.

"Jadi penyerapan tenaga kerja belum optimal dan ini harus kita perhatikan," tuturnya.

Lebih lanjut, Shinta menyebut ketidaksiapan tenaga kerja berisiko menghambat produktivitas hingga berdampak pada perekonomian akibat biaya pengembangan human capital yang tidak efektif dan efisien. 

"Nah fakta ini yang mendorong kami bergerak tujuan kami mendorong pengusaha berkontribusi peran pengusaha untuk menjadi bagian sinergi dalam bentuk SDM unggul menuju Indonesia emas 2045," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper