Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Beras SPHP Capai 115 Ribu Ton, Bapanas Minta Pembelian Tetap Dibatasi

Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta agar pembelian Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tetap dibatasi.
Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog. JIBI/Ni Luh Anggela.
Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog. JIBI/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta masyarakat ikut mengawasi peredaran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

Meskipun beras SPHP telah dijual secara luas di pasaran, Arif menganjurkan agar pembelian oleh setiap orang jangan berlebihan. Dia menekankan perlunya belanja bijak dalam membeli beras SPHP oleh masyarakat.

"Karena stok 5 sampai 10 kilogram sudah cukup untuk di rumah," kata Arief dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (30/1/2024).

Adapun penyaluran beras SPHP sampai dengan 26 Januari 2024 tercatat sekitar 115.227 ton. Penyaluran beras SPHP tersebut sebanyak 51,8% disalurkan ke pengecer; 44,8% ke distributor; 2,7% ke Satgas Pangan; dan sisanya disalurkan melalui pemerintah daerah, BUMN, dan lokapasar daring.

Menurutnya, sampai dengan menjelang panen raya, pemerintah akan menambah penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) kepada masyarakat. Musababnya, Arief mengakui harga gabah saat ini masih tinggi.

Sebagai contoh, dari hasil dialog bersama penggilingan padi di Yogyakarta, Arief membeberkan harga gabah di sana bisa tembus Rp 8.000 per kilogram. 

Dengan kondisi harga gabah yang tinggi dan tanpa adanya bantuan beras dari pemerintah, maka harga beras bisa di atas Rp18.000 sampai Rp20.000 per kilogram. 

“Presiden Joko Widodo menyampaikan khusus untuk Januari Februari sebelum panen besar tahun ini, khusus untuk beras, ini di double kan. Bukan bantuan pangan ya, tetapi beras untuk stabilisasi," ujar Arief 

Lebih lanjut, Arief menjelaskan, tingginya keperluan beras untuk stabilisasi dan bantuan pangan membuat pemerintah menambah stok CBP di Gudang Bulog.

Pasalnya, Bulog ditugasi untuk mengelola stok minimum sebanyak 1 juta ton. Lewat penugasan itu, Arief menegaskan stok CBP di gudang Bulog pada akhir tahun harus ada level 1,2 juta ton. 

"Itu sudah termasuk stok untuk bantuan pangan seperti hari ini. [Bantuan pangan beras] itu 3 bulan, [kebutuhan stok] bisa sampai sekitar 220 ribu ton, sebulan kali tiga. Kemudian ada lagi 1,2 juta ton [beras SPHP], itu untuk stabilisasi pasokan sepanjang tahun," jelasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper