Bisnis.com, JAKARTA -- Subholding BUMN PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III, PTPN IV Palmco menargetkan revitalisasi atau peremajaan 60.000 hektare perkebunan sawit renta milik petani yang tidak lagi produktif.
Pada acara Workshop PTPN untuk Sawit Rakyat, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (25/1/2024), Direktur Utama Holding PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan bahwa perseroan menargetkan peremajaan perkebunan sawit milik petani dilakukan hingga 2026 mendatang.
Revitalisasi itu sejalan dengan komitmen BUMN perkebunan itu untuk mengakselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR) guna meningkatkan produktivitas petani sawit.
"Kami harus melakukan peremajaan sawit rakyat 60.000 hektare sampai 2026, khusus di Kalimantan Barat ada 16.000 hektare lebih," kata Ghani seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (27/1/2024).
Ghani lalu menyampaikan bahwa PTPN, sebagai perusahaan plat merah, tidak hanya fokus dalam mencari keuntungan. Menurutnya, perusahaan milik negara harus menjadi bagian dari agen pembangunan seperti halnya mengakselerasi PSR.
Dia meyakini target 60.000 hektare peremajaan kebun sawit petani itu bisa tercapai dengan dukungan masif dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi Kalimantan Barat.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PTPN IV Palmco Jatmiko Krisna Santosa menilai kegiatan workshop yang digelar bersama dengan petani, asosiasi, hingga pemerintah itu merupakan langkah tepat untuk mempercepat PSR di Kalimantan Barat. Utamanya, dari sisi penguatan SDM bagi petani mitra perseroan.
Jatmiko menyebut program penguatan SDM itu menjadi salah satu dari empat program yang ditujukan untuk kemitraan dengan petani rakyat. Tiga lainnya meliputi kemitraan penuh, penyediaan bibit bersertifikat dan perusahaan menjadi offtaker.
Khusus terkait dengan program bibi bersertifikat, dia menyebut pihaknya saat ini tengah berupaya merampungkan perizinan untuk mendatangkan 300.000 bibit bersertifikat siap tanam.
"Nantinya bisa diperoleh dari PTPN IV Regional V, dan tidak harus menjadi mitra (untuk mendapatkan bibit sawit bersertifikat). Program ini Insya Allah akan kita laksanakan secara berkelanjutan sehingga cita-cita kita dalam meningkatkan produktivitas sawit rakyat dapat tercapai," tuturnya.
Adapun acara tersebut juga dihadiri oleh Pj Gubernur Kalimantan Barat Harrison dan Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah.