Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Debat Cawapres Kedua, Simak Visi-Misi Transisi Energi Cak Imin, Gibran, & Mahfud

Berikut perbandingan visi dan misi paslon Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud soal transisi energi:
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (kiri), Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (tengah), dan Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mengikuti Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) di Jakarta, Jumat (22/12/2023)/Bisnis-Arief Hermawan
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (kiri), Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (tengah), dan Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mengikuti Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) di Jakarta, Jumat (22/12/2023)/Bisnis-Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan kembali menggelar debat cawapres (calon wakil presiden) pada Minggu (21/1/2024).

Isu energi menjadi salah satu tema yang akan diangkat dalam debat pemilihan presiden (pilpres) keempat ini. Adapun, salah satu isu sentral terkait sektor energi adalah mengenai transisi energi.

Dalam visi dan misinya, pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menempatkan isu transisi energi sebagai salah satu program prioritasnya.

Berikut perbandingan visi dan misi paslon Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud soal transisi energi:

1. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Mengutip dokumen 'Visi, Misi dan Program: Indonesia Adil Makmur Untuk Semua', program-program transisi energi Anies-Muhaimin tercantum dalam Agenda Misi 3: Mewujudkan Keadilan Ekologis Berkelanjutan Untuk Generasi Mendatang.

Anies-Muhaimin fokus pada upaya peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Beberapa di antaranya, yakni:

1. Meningkatkan peran EBT dalam bauran energi nasional untuk menahan laju perubahan iklim dan polusi, menghemat devisa, dan melepaskan diri dari ketergantungan impor energi.

2. Merancang skema insentif dan prioritisasi EBT bersumber dari panas bumi, tenaga air, energi laut, surya, bayu, dan biomassa dalam rangka memenuhi komitmen Net Zero Emission 2060.

3. Mendorong partisipasi masyarakat dalam investasi dan tindakan mandiri menyediakan listrik bersih baik secara on grid maupun off grid melalui skema insentif yang menarik.

4. Memastikan nol emisi karbon pada sektor ketenagalistrikan secara bertahap disertai dengan terwujudnya elektrifikasi pada berbagai sektor, terutama industri dan transportasi.

5. Membatasi pembangunan baru dan memensiundinikan pembangkit listrik bertenaga batu bara (PLTU) yang diprioritaskan dari Jawa dan Bali, diikuti wilayah-wilayah lainnya pada waktunya.

6. Memberikan insentif bagi pengembangan EBT dan disinsentif untuk energi tidak terbarukan.

7. Menuju kendaraan umum listrik diikuti dengan skema penukaran kendaraan konvensional, disinsentif penggunaan kendaraan tua dan tinggi emisi, serta penyediaan infrastruktur pengisian baterai.

2. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Dalam dokumen visi dan misi 'Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045', Prabowo-Gibran mengusung program kerja Swasembada Energi. Melalui program ini, keduanya ingin menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia.

Program kerja tersebut menjadi bagian dari Asta Cita 2: Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Berikut perincian program Swasembada Energi Prabowo-Gibran:

1. Mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia (super
power) dalam bidang energi baru dan terbarukan (renewables) dan energi berbasis bahan baku nabati (bioenergy).

2. Mengembalikan tata kelola migas dan pertambangan nasional sesuai amanat konstitusi, terutama Pasal 33 UUD 1945.

3. Memperbaiki skema insentif untuk mendorong aktivitas temuan cadangan sumber energi baru untuk meningkatkan ketahanan dan kedaulatan energi nasional.

4. Merevisi semua tata aturan yang menghambat untuk meningkatkan investasi baru di sektor energi baru dan terbarukan (EBT).

5. Mendirikan kilang minyak bumi, pabrik etanol, serta infrastruktur terminal penerima gas dan jaringan transmisi/distribusi gas, baik oleh BUMN atau swasta.

6. Memperluas konversi BBM kepada gas dan listrik untuk kendaraan bermotor. Meningkatkan dan menambah porsi energi baru dan terbarukan dalam bauran listrik PLN.

7. Melanjutkan dan mengevaluasi pengembangan kawasan ekonomi khusus yang terspesialisasi dengan mengedepankan ekonomi hijau dan/atau ekonomi biru.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper