Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana di pasar modal awal tahun ini terpantau mayoritas berada di kawasan Asia Pasifik. India menjadi negara dengan jumlah perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) terbanyak dibandingkan dengan negara lain.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (16/1/2024), dari 38 perusahaan yang melantai di pasar modal seluruh dunia dalam dua pekan terakhir, sebanyak 34 perusahaan berada di Asia Pasifik.
Amerika menyusul dengan jumlah perusahaan IPO sebanyak 3 perusahaan, sedangkan di Timur Tengah sebanyak 1 perusahaan. Sementara, data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan tidak ada perusahaan di kawasan Eropa yang melakukan IPO hingga pekan kedua tahun ini.
India menjadi negara paling aktif, seiring dengan kebijakan perusahaan di negara tersebut untuk memanfaatkan valuasi yang didorong oleh hiruk pikuk pasar modal dan prospek laba yang lebih baik tahun ini.
Di sisi lain, China berada di nomor dua dengan sebanyak 8 perusahaan yang tercatat menawarkan saham kepada publik hingga minggu kedua 2024. Jumlah ini menunjukkan peningkatan bertahap usai penurunan pada tahun lalu, imbas sebagai perlambatan ekonomi dan pengawasan peraturan yang lebih ketat.
Sementara itu, Indonesia mengekor China di urutan ketiga dengan jumlah perusahaan IPO sebanyak 7 perusahaan, disusul Hong Kong sebanyak 5 perusahaan, Australia 2 perusahaan, dan Sri Lanka sebanyak 1 perusahaan.
Baca Juga
Saat aksi IPO di sejumlah negara Asia didorong oleh penurunan kontraksi ekonomi pada tahun ini, Udhay Furtado, Co-head ECM Asia Pasific Citigroup menyampaikan India memiliki banyak perusahaan menarik yang dapat melakukan listing bernilai miliaran dolar ke pasar.
Sementara, beberapa bankir berharap India menjadi pasar yang paling aktif di kawasan Asia hingga akhir tahun ini. Salah satu perusahaan produsen skuter elektrik terbesar di India, Ola Electric Mobility, diprediksi mengumumkan aksi listing pada kuartal I/2024 dengan proyeksi himpunan dana sekitar US$664 juta.
Perusahaan lainnya, yaitu produsen mesin pemotong metal CNC berbasis di Gujarat, Jyoti CNC Automation, mulai perdagangan sahamnya di bursa Mumbai hari ini setelah offering senilai 10 miliar rupee mengalami oversubscribed 38 kali.
Aksi penawaran saham perdana tersebut merupakan IPO kedua terbesar di India selama tahun berjalan, setelah Sustainable Energy Infra Trust, melantai pada Senin (15/1/2024) dengan himpunan dana senilai US$273 juta.