Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsorsium Brunei Investasi Rp7 Triliun ke IKN, Ini Proyek yang Diincar

Badan Otorita mengantongi minat investasi Rp7 triliun untuk pembangunan IKN dari konsorsium Brunei Darussalam.
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023).  ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) baru saja mengantongi minat investasi Rp7 triliun untuk pembangunan IKN dari konsorsium internasional usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Brunei Darussalam.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menjelaskan bahwa perkiraan komitmen investasi yang bakal disuntik oleh konsorsium tersebut mencapai Rp7 triliun.

"[Konsorsium] ini menyampaikan LoI sebagai langkah pertama dari investasi, estimasi nilai investasi masih perlu dihitung, tapi paling tidak Rp4,5 triliun sampai Rp7 triliun," kata Agung dalam Media Briefing, Selasa (16/1/2024).

Agung menjelaskan, kajian komitmen investasi itu sebagaimana tertuang dalam dokumen studi kelayakan investasi yang disampaikan oleh konsorsium internasional tersebut. Perincian penggunaan nilai investasi awal itu untuk meng-cover biaya tanah pembangunan dan proses konstruksi lainnya.

Tidak banyak informasi yang disampaikan Agung mengenai siapa saja perusahaan internasional yang tergabung dalam konsorsium tersebut. Hanya saja, Agung menjelaskan bahwa Konsorsium Investor Bandar Seri Begawan dipimpin langsung oleh Adik Sultan Brunei, Her Royal Highness Pengiran Anak Puteri Hajah Amal Rakiah.

"Bukan hanya dari Brunei tapi dari Arab [anggota konsorsiumnya], mereka berpengalaman di pembangunan Ibu Kota baru di Mesir, dan menyatakan minat investasi untuk hunian," ujarnya.

Konsorsium tersebut dilaporkan bakal menggarap sektor hunian, khususnya untuk pembangunan rumah susun (rusun) bagi aparatur sipil negara (ASN) dan hunian swasta.

Adapun, proses investasi tersebut dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang masih perlu menempuh tahapan yang panjang.

"Berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara, tetapi itu sekali lagi masih tahapan LoI. Apalagi, mereka akan berinvestasi melalui skema KPBU yang akan ada evaluasi dan kemudian dilakukan seleksi atau lelang nantinya," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memang diketahui baru saja melakukan kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam, Bandar Seri Begawan, pada Sabtu 13 Januari 2024.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengungkapkan berbagai potensi investasi dan rencana pemerintah Indonesia dalam membangun IKN.

“Saya ingin bercerita mengenai Ibu Kota Nusantara. Ini adalah agenda strategis Indonesia dan bagian dari misi Indonesia Emas 2045 yang telah disetujui oleh parlemen, dibuat undang-undangnya yang disetujui 93 persen suara,” ujar Jokowi dalam keterangan resminya.

Di samping itu, Jokowi juga memastikan, pembangunan IKN tahap 1 dapat dikebut rampung pada pertengahan 2024. Selain itu, dia juga menegaskan bahwa saat ini IKN telah banyak menerima komitmen investasi untuk menunjang pembangunan infrastruktur lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi mengantongi investasi US$300 juta- 450 juta atau sekitar Rp7 triliun dari konsorsium investor Brunei Darussalam untuk pembangunan proyek IKN.

Komitmen investasi dari pengusaha Brunei itu diraih dari hasil kunjungan Jokowi ke Brunei Darussalam. Komitmen investasi tersebut disampaikan Pangeran Anak Putri Hajjah Amal Rakiah, adik Sultan Hassanal Bolkiah, saat memimpin delegasi investor menemui Presiden Jokowi di Assaara Guest House di Bandar Seri Begawan pada Sabtu (13/1).

Menurut pernyataan tertulis KBRI BSB di Jakarta, Minggu (14/1/2024), Duta Besar RI untuk Brunei, Achmad Ubaedillah mengatakan komitmen investasi tertulis di IKN diserahkan Putri Amal Rakiah kepada Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, disaksikan Presiden Jokowi.

Terkait komitmen investasi di IKN, Perusahaan Ryada Holding Investment Group selaku Konsorsium Investasi telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk dua proyek perumahan senilai Rp4 triliun - Rp7 triliun.

Jokowi berharap para pengusaha asal Brunei Darussalam dapat merealisasikan minatnya untuk berinvestasi di IKN. Dia menyebut bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah insentif bagi para investor di IKN baik berupa super tax deduction, tax holiday, hingga pembebasan bea masuk. “Saya berharap minat investasi dari Your Highness dapat segera direalisasikan. Terima kasih,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper