Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Kontrak Tambang PTFI, Pesimisme Ekonomi, dan IPO Fintech

Ulasan tentang perpanjangan kontrak IUPK Freeport dan keinginan menggarap tambang Kucing Liar, menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, Kamis (11/1/2024).
Top 5 News. Sumber: Canva
Top 5 News. Sumber: Canva

Bisnis.com, JAKARTA — Belum adanya kepastian perpanjangan kontrak izin usaha pertambangan khusus (IUPK) operasi produksi PT Freeport Indonesia (PTFI) selepas 2041 tidak serta merta menyurutkan keinginan kuat perusahaan itu untuk menggarap area tambang bawah tanah Kucing Liar.

Terlebih, pengembangan blok tambang bawah tanah lainnya, yakni Grasberg Block Cave dan Deep Mill Level Zone atau DMLZ, sudah lebih dulu mencapai kesuksesan. Ditambah lagi, pengembangan Kucing Liar diharapkan mampu menghasilkan produksi 6 miliar pon tembaga dan 6 juta ounce emas selama umur proyek.

Asa peningkatan produksi itu sejalan dengan proyeksi Kucing Liar—menjadi bagian dari kawasan Grasberg—yang diperkirakan menyimpan deposit tembaga mencapai 6 miliar pon dan emas sekitar 6 juta ounce. Masa produksi Kucing Liar juga diproyeksikan bisa sampai 2053, dengan asumsi produksi komersial dimulai pada 2024.

Ulasan tentang keinginan kuat Freeport mendapatkan perpanjangan kontrak IUPK sekaligus menggarap tambang bawah tanah Kucing Liar, menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Kamis (11/1/2024):

 

Rencana Besar RI Bangun Giant Sea Wall Selamatkan Pantura Jawa

Pemerintah berencana membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall sepanjang pantai utara (Pantura) Jawa tepatnya dari Jakarta hingga Semarang yang diperkirakan memakan waktu selama 40 tahun. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah penurunan tanah dan sebagai benteng antisipasi kenaikan air laut di Pulau Jawa.

Pulau Jawa sendiri menjadi salah satu kontributor terbesar dalam Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tersebut dengan share mencapai sebesar 57,12%. Angka tersebut sekaligus memperlihatkan Pulau Jawa sebagai salah satu mesin utama pertumbuhan ekonomi secara spasial.

Namun, Pulau Jawa juga masih harus menghadapi sejumlah tantangan daya dukung dan daya tampung seperti ancaman erosi, abrasi, banjir, penurunan permukaan tanah (land subsidence) di sepanjang daerah Pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa yang terpantau bervariasi antara 1 cm hingga 25 cm per tahun, serta kenaikan permukaan air laut sebesar 1 cm hingga 15 cm per tahun di beberapa lokasi.

 

Ancang-Ancang Agresif Freeport Garap Tambang Kucing Liar

President Freeport-McMoRan Kathleen Quirk lewat conference call FCX kuartal III/2023, beberapa waktu lalu, pernah mengungkapkan bahwa pengembangan Kucing Liar di Grasberg masih sesuai dengan jadwal. 

Adapun, aktivitas pengembangan pra produksi sudah dikerjakan sejak 2022 lalu dan diperkirakan bakal berlanjut hingga sekitar 10 tahun mendatang. Sementara itu, untuk belanja modal diperkirakan menyentuh angka rata-rata US$400 juta setiap tahunnya selama rentang 10 tahun tersebut.

Di sisi lain, produksi tahunan dari Kucing Liar ditargetkan dapat menyentuh di level 550 juta pound tembaga dan 560.000 ounce emas saat masuk tahap komersial awal nantinya.

Sebagaimana diketahui, PTFI terus bermanuver untuk mendapatkan perpanjangan kontrak IUPK perusahaan tambang tembaga dan emas yang beroperasi di Bumi Cendrawasih itu, meskipun masih tersisa 18 tahun lagi sebelum kontrak berakhir pada 2041.

FCX diketahui juga tengah melakukan eksplorasi tambahan di kawasan Grasberg selepas identifikasi atas potensi baru di blok Deep Mill Level Zone (MLZ). Lewat tiga blok tambang yang saat ini beroperasi di kawasan Grasberg, kapasitas produksi tahunan PTFI mencapai 1,6 miliar pound tembaga dan 1,6 juta ounce emas.

 

Timbang Menimbang Fintech Melangkah IPO

Industri finansial teknologi atau fintech masih menimbang-nimbang untuk melaju di lantai bursa setelah sebelumnya menunda IPO. Meskipun, sektor teknologi digital berpotensi bakal meramaikan lantai Bursa Efek Indonesia pada 2024.

Sebelumnya, platform fintech PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) sudah mengatur langkah untuk melakukan IPO pada tahun lalu, kendati rencana itu masi diurungkan. Hingga saat ini, Akseleran juga masih belum dapat memastikan rencana penawaran umum perdana saham atau intial public offering (IPO). Sebelumnya, Akseleran telah menunda rencana IPO pada Juli 2023. 

Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan sikap Akseleran. Beberapa di antaranya yakni kondisi makro ekonomi hingga likuiditas pasar. Selain itu, Ivan juga mengakui bahwa keadaan keuangan perusahaan menjadi salah satu penentunya. 

Belum lagi, penyaluran pinjaman Akseleran diketahui turun menjadi Rp2,85 triliun sepanjang 2023 dari sebelumnya Rp2,95 triliun pada 2022. Penurunan tersebut juga disebut salah satunya pengaruh makro ekonomi di mana suku bunga bank central yang terus naik, sehingga kebutuhan pendanaan turun. 

Akseleran awalnya akan menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Agustus 2023.   Namun rencana tersebut akhirnya ditunda pada Juli 2023. 

 

Melawan Pesimisme Ekonomi Awal Tahun

World Bank alias Bank Dunia mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,9% pada 2024 dalam outlook terbaru. Proyeksi ini paling pesimistis di antara perkiraan lembaga lain. OECD, misalnya, dalam outlook terakhirnya memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia tahun ini 5,1%.

Penyebabnya adalah perlambatan ekonomi global dari 2,6% menjadi 2,4% dan ekonomi China dari 5,2% menjadi 4,5%.   Padahal, China merupakan sumber investasi sekaligus mitra perdagangan utama Indonesia. 

Di dalam negeri, investasi juga menghadapi tantangan ketidakpastian di tengah pemilu dan banyak pejabat daerah yang nondefinitif. Pada saat yang sama, banyak pemerintah daerah (pemda) yang belum memiliki rencana detail tata ruang (RDTR). Dari kebutuhan 2.000 RDTR, baru 500 RDTR yang ada.

Kementerian Koordinator bidang Perekonomian mengungkapkan bahwa Indonesia tetap optimistis meski Bank Dunia atau World Bank merevisi ke bawah outlook ekonomi global 2024 dari 2,6% menjadi 2,4%. 

 

Siasat Emiten Grup Triputra ASSA & ASLC Berburu Peluang di 2024

Dua emiten Grup Triputra, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) dan PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) melihat sejumlah peluang yang terbuka untuk memacu kinerja di tahun politik ini. Keduanya pun telah mempersiapkan strategi guna mengoptimalkan potensi yang ada.

Salah satu sentimen positif bagi bisnis ASSA saat ini adalah konsolidasi bisnis e-commerce antara Grup GOTO dan TikTok melalui Tokopedia dan TikTok Shop. Selama ini, layanan logistik last mile delivery ASSA, yakni AnterAja, merupakan salah satu layanan pengiriman reguler yang tersedia di Tokopedia.

Terlepas dari kerja sama tersebut, ASSA memandang bisnis logistik memiliki prospek yang cerah seiring dengan perkembangan adopsi e-commerce yang kian masif di Indonesia. Perseroan pun bakal makin mendorong kinerja lini ini sembari meningkatkan efisiensinya.

Di sisi lain, perseroan juga melihat pasar non e-commerce cukup besar, meskipun pertumbuhannya tidak akan secepat ketika terjadinya pandemi tahun-tahun lalu. Emiten terafiliasi konglomerat Theodore Permadi Rachmat itu tengah dalam tahap mengembangkan bisnis end-to-end logistic dari first, mid, hingga last mile. Perseroan juga menggencarkan segmen logistik business-to-business (B2B).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnisindonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper