Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Diskon Harga Minyak Gede-gedean untuk Pasar Asia

Perusahan minyak terbesar di dunia Saudi Aramco memotong harga jual resmi minyak mentah ke Asia.
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Saudi Aramco, perusahaan minyak terbesar di Arab Saudi, baru-baru ini memangkas harga minyak mentah andalan mereka untuk kontrak Februari 2024 ke level terendah dalam 27 bulan.

Mengutip Asharq Al-Awsat, Selasa (9/1),  Saudi Aramco memotong harga jual resmi (OSP) untuk harga Arab Light untuk pengiriman Februari 2024 ke Asia sebesar US$2 per barel, dari bulan Januari menjadi US$1,50 per barel di atas harga Oman/Dubai. Adapun, level ini terakhir terlihat pada November 2021. 

Pemotongan harga tersebut merupakan yang terbesar dalam 13 bulan terakhir dan sejalan dengan perkiraan pasar karena para penyuling meminta harga yang kompetitif dari Arab Saudi, dibandingkan minyak mentah yang dipasok dari Produsen Timur Tengah lainnya dan kargo arbitrase dari Atlantic Basin.  

Kemudian, Aramco juga memangkas harga minyak mentah lainnya yang dijual ke Asia sebesar US$2 per barel pada kontrak Februari 2024 dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. 

Untuk wilayah lainnya, Saudi Aramco memangkas Arab Light OSP kontrak Februari 2024 ke barat laut Eropa sebesar US$2 per barel menjadi US$0,90 per barel, diatas ICE Brent.

OSP Arab Light ke Amerika Serikat dikurangi sebesar US$2 per barel menjadi US$5.15 dibandingkan dengan ASCI pada bulan Februari.

Berdasarkan catatan Bisnis, minyak mengalami penurunan secara tahunan pertama kalinya sejak 2020. Kerugian tersebut didorong akibat meningkatnya pasokan diluar OPEC+, kekhawatiran pertumbuhan permintaan yang melambat pada tahun ini. 

Pada awal 2024, Wall Street memperkirakan bahwa minyak mentah kedepannya akan menghadapi lebih banyak tantangan, dengan berbagai bank-bank besar telah memangkas proyeksinya untuk tahun ini. 

Kepala strategi komoditas di ING Groep NV Warren Patterson juga menuturkan bahwa gangguan pasokan dan ketegangan Timur Tengah terus memberikan dukungan. 

“Namun, dengan tidak adanya eskalasi di Timur Tengah, kami menduga kenaikannya terbatas, mengingat keseimbangan yang cukup baik selama paruh pertama tahun 2024,” jelasnya. 

Kini, harga minyak mentah berada dalam posisi penurunan terbesar dalam sebulan di tengah tanda-tanda melemahnya pasar fisik. Namun, pelemahan saat ini menunjukan posisi penguatan. 

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (9/1/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Februari 2024 menguat 0,07% atau 0,05 poin ke level US$70.82 per barel pada pukul 11.40 WIB. 

Adapun, untuk harga minyak Brent kontrak Maret 2024 menguat 0,20% atau 0,15 poin ke posisi US$76.27 per barel pada pukul 11.39 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper