Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Skema Merger Citilink dan Pelita Air Masih Dibahas, Wamen BUMN Ungkap Alasannya

Kementerian BUMN masih terus membahas rencana merger anak usaha Garuda Indonesia (GIAA) yaitu Citilink Indonesia dan Pelita Air.
Pesawat Citilink (atas) saat akan mendarat dan pesawat Garuda Indonesia yang akan lepas landas di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Pesawat Citilink (atas) saat akan mendarat dan pesawat Garuda Indonesia yang akan lepas landas di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menyatakan penggabungan usaha atau merger antara anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), Citilink Indonesia dan Pelita Air masih terus dibahas.

Wamen BUMN yang akrab disapa Tiko ini mengatakan, skema merger dua entitas usaha masih menunggu laporan akhir tahun Garuda Indonesia.

“Belum, kita lagi tunggu laporan akhir tahun Garuda dulu,” kata Tiko kepada awak media, saat ditemui di Jakarta Timur, Senin (8/1/2024).

Rencana merger Citilink dengan Pelita Air masih dalam tahap kajian dan terus dibahas oleh Kementerian BUMN serta pihak terkait lainnya.

Menurut catatan Bisnis, Selasa (7/11/2023), Tiko mengungkapkan bahwa Kementerian BUMN tengah mempertimbangkan dua skema. 

Pertama, lisensi penerbangan reguler Pelita Air akan dialihkan ke Citilink yang merupakan anak usaha Garuda Indonesia. 

Kedua, ketiga maskapai pelat merah tersebut akan diintegrasikan ke Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, yakni InJourney.

“Ini tergantung dari kemampuan Garuda untuk restrukturisasi, kita akan kaji sampai akhir tahun apakah Garuda sudah sehat akhir tahun ini,” kata Tiko, dikutip Selasa (7/11/2023).

Namun, skema tersebut dikabarkan bakal mengalami perubahan. President & CEO Citilink Indonesia, Dewa Rai, menyebut, ada kemungkinan bahwa merger tersebut batal dilakukan.

“Barangkali ada perubahan kebijakan setelah terjadi pembicaraan yang cukup serius di pemangku kepentingan. Saya tidak dapat memastikan, tetapi kemungkinannya merger itu tidak jadi,” ujar Dewa dalam acara CEO Talks INACA di Jakarta, dikutip Sabtu (4/11/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper