Bisnis.com, JAKARTA - TV pemerintah Arab Saudi melaporkan bahwa Saudi secara resmi telah bergabung dengan negara-negara blok BRICS pada Selasa (2/1/2024).
Mengutip Reuters, Rabu (3/1), Menteri Luar Negeri Arab Saudi pada Agustus 2023 menuturkan bahwa Saudi akan mempelajari rinciannya sebelum usulan bergabung pada 1 Januari 2023 dan mengambil "keputusan yang tepat".
Tak hanya itu, Pangeran Faisal bin Farhan juga mengatakan bahwa BRICS dapat menjadi jalan yang krusial untuk memperkuat kerjasama.
“[Kelompok BRICS merupakan] saluran yang bermanfaat dan penting [untuk memperkuat kerjasama ekonomi],” jelasnya.
Anggota BRICS sebelumnya termasuk Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kini jumlah anggota akan bertambah dua kali lipat dengan Arab Saudi yang bergabung dengan Uni Emirat Arab, Mesir, Iran, dan Ethiopia sebagai anggota baru.
Adapun, Masuknya Arab Saudi terjadi di tengah ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta perluasan pengaruh China dalam kerajaan tersebut.
Baca Juga
Meskipun hubungan Arab Saudi dengan AS masih berlanjut dengan kuat, kerajaan tersebut semakin mengambil jalannya sendiri karena kekhawatirannya kurangnya komitmen dari Negeri Paman Sam terhadap keamanan Teluk dibandingkan di masa lalu.
China selaku pelanggan minyak terbesar Arab Saudi juga telah memimpin seruan perluasan BRIC untuk menjadi penyeimbang terhadap negara-negara Barat.
Perluasan ini dapat memperkuat kelompok negara-negara tersebut untuk menjadi pemimpin di negara-negara Selatan, walaupun Argentina pada November tahun lalu memberi sinyal bahwa mereka menolak ajakan untuk bergabung.