Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM Berencana Kurangi Jatah Penyaluran LPG 3 Kg Lewat Pengecer

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji pengurangan distribusi LPG 3 kg lewat pengecer untuk mendukung Program Subsidi Tepat.
Pekerja menyusun tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) di Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja menyusun tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) di Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji akses penjualan LPG 3 kilogram (kg) ke pengecer paling banyak 5% hingga 10% untuk mendukung Program Subsidi Tepat.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, usulan itu bakal diterapkan secara bertahap. Kendati demikian, rencana itu relatif sulit diterapkan untuk kawasan terpencil. 

“Nanti kita mengusulkan ke 5% atau 10% [akses jual eceran], tidak tahun ini kita lihat dulu evaluasi dari yang sekarang ini,” kata Tutuka di Jakarta, Rabu (3/1/2024). 

Adapun, aturan saat ini memberikan akses jual LPG 3 kg kepada pengecer maksimal 20%. Porsi yang lebih besar dikerjakan oleh pangkalan penyalur. 

Selain itu, Tutuka mengatakan, kementeriannya turut mendorong Pertamina untuk melakukan pengawasan penyaluran LPG subsidi sampai di level pangkalan dan konsumen selepas kebijakan verifikasi pembelian tabung gas subsidi berlaku. 

“Pertamina dalam hal ini Direktur Logistik dan Patra Niaga mendapat tambahan tupoksi mengawasi sampai pangkalan dan diharapkan sampai konsumen diawasi sampai tepat sasaran,” kata dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menargetkan penjualan LPG 3 kg tahun ini dapat ditekan di bawah alokasi yang ditetapkan di level 8,03 juta ton. 

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution mengatakan, target itu cukup beralasan setelah pemerintah mendorong kebijakan verifikasi pembelian tabung gas subsidi dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) efektif per 1 Januari 2024.

“Ini akan kita laksanakan di bawah target, kita harapkan subsidi tepat LPG dengan NIK [Nomor Induk Kependudukan] meski kuota 2024 zero growth, kita coba realisasikan di bawah dari kuota tersebut,” kata Alfian saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (3/1/2024). 

Adapun, Kementerian ESDM memproyeksikan total konsumsi LPG tahun ini bakal mencapai 8,6 juta ton dari dua segmen pasar, yakni tabung gas subsidi dan komersial. 

Rencananya, alokasi untuk LPG subsidi diberikan maksimal 8,03 juta ton dan LPG komersial menutup sisanya minimal sekitar 570.000 ton. 

Alfian mengatakan, program pembelian LPG 3 kg lewat verifikasi KTP itu memberi akses pemantauan yang lebih detail kepada Pertamina ihwal transaksi yang dilakukan masyarakat. 

Dengan demikian, kata dia, kuota LPG subsidi yang sudah dialokasikan dapat diarahkan kepada penerima yang berhak nantinya.

“Dengan pendataan seperti ini, pembelian LPG-LPG [subsidi] yang tidak wajar, misalnya sebuah keluarga bisa mengonsumsi 300 tabung dalam setahun, kan enggak mungkin, kalau dulu kita tidak bisa data,” kata dia. 

Pada periode 2020 sampai dengan 2022, realisasi penjualan LPG subsidi atau penugasan terus tumbuh rata-rata sebesar 4,5% setiap tahunnya. Di sisi lain, realisasi LPG nonpenugasan rata-rata mengalami penurunan sebesar 10,9%. 

Sepanjang transaksi 2022 lalu, realisasi penyaluran LPG 3 KG mencapai di level 7,8 juta ton. Di sisi lain, penjualan LPG komersial pada periode yang sama susut ke level 0,46 juta ton. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper