Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Bandara RI Masuk Daftar Terburuk Dunia, Menhub Bilang Gini

Menhub Budi Karya merespons soal tiga bandara RI yang masuk daftar terburuk di dunia.
Pesawat udara mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (24/3)./JIBI-Abdullah Azzam
Pesawat udara mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (24/3)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi angkat bicara terkait tiga bandara di Indonesia yang masuk ke dalam 10 besar terbawah dalam pemeringkatan Bandara Terbaik di Dunia 2023 versi lembaga konsumen penerbangan AirHelp.

Budi Karya menuturkan, pihaknya akan selalu berupaya memperbaiki kualitas bandara-bandara di Indonesia baik dari sisi infrastruktur maupun operasional dan pelayanannya. Meski demikian, dirinya menegaskan keamanan dan keselamatan di bandara menjadi aspek utama yang diperhatikan di Indonesia.

“Yang penting security dan safety dijaga, bukan bagus-bagusan. Menurut saya kalau dibilang yang terjelek itu belum tentu jelek,” katanya di Jakarta, dikutip Sabtu (30/12/2023).

Dia melanjutkan, upaya perbaikan-perbaikan di bandara itu juga tidak boleh mengorbankan kondisi keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) yang kini sudah digabungkan di bawah PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.

Budi menambahkan, pihaknya juga terus melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap strategi-strategi bisnis dan kelanjutan usaha dari para pengelola bandara tersebut.

“Saya termasuk yang konservatif. Pokoknya gunakan uang itu dengan efisien, karena kesehatan AP itu juga hal utama. Jangan banyak aksi tetapi keuangannya jelek,” imbuhnya.

Dia menambahkan, Kemenhub juga telah membangun sejumlah bandara yang memiliki estetika yang baik. Pemerintah juga terus melanjutkan upaya perbaikan dan beautifikasi dari sejumlah bandara eksisting.

“Contohnya Bandara fakfak itu modern sekali, kemudian ada juga Bandara Mentawai. Tetapi, untuk ini kan ada tahapan-tahapan yang harus dilalui dan kita beri kesempatan AP untuk melakukan itu,” katanya.

Sebelaumnya, dalam laporan Global Airport Ranking AirHelp, sebanyak 194 bandara diikutsertakan dalam pemeringkatan ini. Ketiga bandara Indonesia yang masuk 10 besar terbawah tersebut adalah Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin yang berada di peringkat 194 atau terbawah.

Kemudian, ada Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar pada urutan ke 189, dan Bandara Halim Perdanakusuma di peringkat 185.

Dalam pemeringkatan tersebut, AirHelp menggunakan 3 indikator utama yaitu tingkat ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP), opini pelanggan (customer opinion), dan ketersediaan toko dan makanan (food and shops). Ketiga indikator tersebut akan menentukan skor akhir bandara-bandara tersebut.

Dalam laporan itu, Bandara Syamsudin Noor memiliki nilai OTP 5,2 dengan opini pelanggan 8,2 dan indikator food and shops sebesar 8. Sehingga skor akhir yang dimiliki bandara ini adalah 6,39. 

Sementara itu, Bandara Ngurah Rai tercatat memiliki skor ketepatan waktu 5,5, dengan opini pelanggan senilai 7,9, serta ketersediaan toko dan makanan 8,3. Dengan demikian, skor akhir bandara ini adalah 6,55.

Selanjutnya, Bandara Halim Perdanakusuma memiliki skor OTP yang tidak berbeda jauh dengan Ngurah Rai dan Syamsudin Noor, yakni 5,7. Kemudian, Bandara Halim Perdanakusuma memiliki skor opini pelanggan 8 dan ketersediaan toko dan makanan 8,1. Sehingga, skor akhir bandara ini adalah senilai 6,63.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper