Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) angkat bicara terkait target penyelesaian isu restrukturisasi BUMN karya dan dana pensiun (dapen) pelat merah yang bermasalah.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menuturkan, restrukturisasi BUMN karya dan dapen pelat merah bermasalah akan menjadi fokus utama pihaknya pada awal 2024 mendatang.
Tiko mengatakan, pihaknya menargetkan kedua masalah tersebut dapat dirampungkan pada kuartal I/2024 mendatang.
“Fokusnya selesaikan restrukturisasi (BUMN) karya dahulu, karena ini yang paling sensitif. Untuk dapen juga kami targetkan bisa selesai di kuartal I/2024,” jelas Tiko di Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Selanjutnya, Tiko mengatakan dirinya juga akan fokus menyelesaikan penyehatan beberapa klaster BUMN yang masih bermasalah.
Dia mencontohkan, penyehatan PT Indofarma (Persero) Tbk pada klaster BUMN farmasi, Sang Hyang Seri pada klaster pangan, dan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) atau PT INUKI akan diupayakan rampung di sisa masa kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Oktober 2024.
Baca Juga
“Ada Indofarma, Sang Hyang Seri, kemudian INUKI juga masih harus disehatkan. Itu kalau bisa dalam 6 bulan sudah kami selesaikan,” jelas Tiko.
Adapun, Tiko menambahkan Kementerian BUMN juga tengah merancang peta jalan (roadmap) untuk masing-masing BUMN. Dia menuturkan, roadmap tersebut dapat menjadi pedoman bagi setiap perusahaan pelat merah dalam jangka panjang karena dirancang untuk periode 2024-2034.
Menurutnya, setiap BUMN harus memiliki panduan jalan yang komprehensif setidaknya pada jangka waktu 5 dan 10 tahun. Hal tersebut karena BUMN menjadi salah satu motor pertumbuhan perekonomian nasional.
Dia mengatakan, dengan arah dan rencana yang jelas, maka perusahaan-perusahaan pelat merah ini nantinya akan membentuk sebuah ekosistem di klasternya masing-masing. Hal tersebut diharapkan dapat turut mengerek perekonomian Indonesia di masa depan.