Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI siap menyediakan KRL terkait dengan rencana perpanjangan rute Commuter Line Jabodetabek hingga Karawang, Jawa Barat.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengatakan, pembangunan infrastruktur merupakan keputusan dan wewenang pemerintah. Termasuk wacana perpanjangan rute KRL Jabodetabek hingga Karawang.
"Ya infrastruktur itu urusan pemerintah," ujar Didiek saat ditemui di Balai Yasa Manggarai, Kamis (28/12/2023).
Didiek menjelaskan, hal utama yang perlu dilakukan untuk membuka rute KRL hingga Karawang yakni elektrifikasi. Pembangunan infrastruktur lintasan kereta listrik disebut menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Kalau dibangun listriknya ke Karawang, kami [KAI] siapkan KRL-nya. Dulu Rangkasbitung juga begitu," jelasnya.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Rabu (27/12/2023), Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Tory Damantoro menilai rencana perpanjangan layanan KRL Jabodetabek hingga ke Karawang memungkinkan untuk dilakukan. Meski demikian, sejumlah hal perlu dilakukan agar penambahan layanan ini dapat berjalan dengan optimal.
Baca Juga
Dia mengatakan, pemangku kepentingan terkait harus melakukan pengaturan jadwal antara kereta jarak jauh dan KRL yang akan melintas. Tory menuturkan saat ini sistem penjadwalan kereta di Indonesia masih memprioritaskan kereta jarak jauh.
Kemudian, perpanjangan jalur dwiganda (double-double track) perlu diperpanjang hingga ke daerah Karawang. Bahkan, dia juga mengusulkan kemungkinan pembangunan jalur triple track agar jadwal perjalanan kereta jarak jauh dan KRL dapat berjalan optimal.
"Kalau mau diperpanjang sampai ke Karawang juga harus diperhatikan elektrifikasinya. Itu [elektrifikasi] juga harus diperpanjang karena ini layanan KRL,” jelas Tory dalam konferensi pers di Stasiun KCIC Halim, Jakarta pada Rabu (27/12/2023).
Menurut Tory, rencana perpanjangan jalur KRL hingga ke daerah Karawang muncul seiring cukup banyak masyarakat di Karawang yang membutuhkan moda transportasi handal untuk bepergian ke daerah jabodetabek atau sebaliknya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal mengatakan, hingga saat ini, belum mendiskusikan lebih lanjut ihwal perpanjangan layanan KRL Jabodetabek ke Karawang. Ada sejumlah aspek yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk memperpanjang layanan KRL.
Risal menuturkan, salah satu aspek yang menjadi kendala untuk pengembangan layanan KRL Jabodetabek adalah ketersediaan sarana kereta. Dia mengatakan, saat ini jumlah armada kereta yang dimiliki belum mencukupi untuk memperpanjang layanan KRL.
“Semakin panjang [layanan], maka frekuensi perjalanan juga makin tinggi. Saat ini, juga keretanya masih terbatas,” kata Risal.