Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MTI Ingin Pemerintah Serius Kembangkan Industri Kereta Api Nasional

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ingin pemerintah serius dalam mengembangkan industri kereta api nasional.
Kegiatan pembuatan kereta Api di PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur,  Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Agne Yasa
Kegiatan pembuatan kereta Api di PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur, Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Agne Yasa

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diminta untuk mulai serius dalam membangun industri perkeretaapian nasional. Peningkatan kemampuan PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka perlu menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan tersebut.

Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Tory Damantoro memaparkan salah satu dasar desakan ini adalah polemik impor kereta rel listrik (KRL) yang sempat ramai sepanjang tahun ini.

Selain itu, MTI juga menyoroti permasalahan pada rolling stock pada LRT Jabodebek yang terkendala masalah roda aus. Hal tersebut juga ditambah dengan adanya pembengkakan biaya (cost overrun) baik untuk proyek LRT Jabodebek maupun Kereta Cepat WHOOSH.

Tory menuturkan, pemerintah sudah harus memulai membangun industri kereta api nasional dengan baik. Dia mengatakan, sejauh ini rekanan di sektor kereta api nasional yang paling menonjol adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero).

“Kami melihat pemerintah harus serius mengembangkan industri kereta api Indonesia,” jelas Tory, dikutip Kamis (28/12/2023).

Salah satu segmen industri yang wajib dikembangkan di Indonesia adalah pembuatan rolling stock atau rangkaian kereta api. Dia menuturkan, pemerintah harus meningkatkan kemampuan PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka agar dapat membuat beragam jenis rangkaian kereta yang beroperasi di Indonesia.

Kebutuhan terhadap rangkaian kereta tersebut juga masih akan cukup tinggi mengingat adanya proyek-proyek perkeretaapian yang akan dibangun seperti MRT Jakarta fase 3 dan 4. Sebelumnya, pemerintah juga sudah sukses membangun LRT Jabodebek dengan dana sekitar Rp32,5 triliun dan Kereta Cepat yang menelan dana sekitar Rp114 triliun.

"Jadi anggaran triliunan rupiah ini harus membuat pemerintah menjadi sangat serius, dalam membangun industri kereta apinya, termasuk soal rolling stock. PT Inka juga kalau bisa ada jilid 1, jilid 2, dan seterusnya untuk masing-masing jenis kereta api yang dibutuhkan di Indonesia," kata Tory.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, sektor perkeretaapian Indonesia tengah berada dalam masa kejayaannya.  

Menurutnya, hal tersebut dapat terlihat dari sejumlah proyek infrastruktur perkeretaapian yang telah beroperasi selama beberapa tahun belakangan. LRT Jabodebek yang sudah berjalan sejak 28 Agustus 2023 dan Kereta Cepat WHOOSH Indonesia yang telah beroperasi sejak 2 Oktober 2023 menjadi indikator teranyar perkembangan dunia kereta di Indonesia. 

Dia mengatakan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga terus melakukan inovasi pada layanan kereta api untuk meningkatkan kepuasan penumpang. Dia pun mengapresiasi pengembangan layanan yang dilakukan KAI seperti pada KA Panoramic ataupun pembaruan kereta ekonomi melalui KA Ekonomi New Generation. 

"Secara jujur saya sampaikan saat ini sektor kereta api Indonesia sedang berada di masa jayanya. Produk seperti WHOOSH dan LRT Jabodebek itu sekarang mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat," ujar Budi Karya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper