Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatatkan imbal hasil kontrak pengelolaan dana Tapera (KPDT) hingga periode 18 Desember 2023 mencapai 8,69%.
Deputi Komisioner Bidang Pemupukan Dana Tapera Gatut Subadio menuturkan, total dana kelolaan (asset under management/AUM) KPDT konvensional Tapera mencapai Rp7,23 triliun dari 3,07 juta peserta.
Adapun, nilai aktiva bersih (NAB) per unit mencapai Rp1.086,86 dibandingkan saat peluncuran Rp1.000. Sementara itu, KPDT syariah tapera tercatat mencetak return mencapai 6,08%.
Perinciannya, total peserta KPDT Tapera syariah mencapai 254,4 ribu dengan AUM Rp508,9 miliar. NAB per unit KPDTS Tapera mencapai Rp1.060,81, dibandingkan saat peluncuran Rp1.000.
"pada dasarnya, BP Tapera bertujuan menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang yang berkelanjutan untuk pembiayaan perumahan berpenghasilan rendah (MBR) dengan pendapatan di bawah Rp 8 juta. Dana peserta tapera yang terhimpun dicatat dan diadministrasikan oleh bank kustodian (BK), yakni BRI," jelas Gatut dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (23/12/2023).
Kemudian, Gatut merinci, simpanan peserta dibagi tiga, yakni dana cadangan, dana pemupukan, dan dana pemanfaatan, yang nilainya masing-masing Rp740 miliar, Rp4,2 triliun, dan Rp2,8 triliun per 18 Desember 2023. Dalam mengelola dana pemupukan, BK bekerja sama dengan manajer investasi membuat kontrak investasi kolektif (KIK).
Baca Juga
Adapun saat ini, BP Tapera bekerja sama dengan tujuh manajer investasi (MI) papan atas nasional untuk mengelola dana pemupukan. Mereka adalah PT Bahana TCW Investment Management, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT BNI Asset Management, PT. BRI Manajemen Investasi, PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT Schroder Investment Management Indonesia. Ketujuh MI ini menguasai sekitar 70% pasar reksa dana domestik.
“Jadi, MI yang mengelola dana pemupukan KIK, peran BP Tapera adalah memastikan dana pemupukan KIK bisa mendapatkan imbal hasil baik, dengan risiko terukur,” kata Gatut.
Sebagai informasi, kinerja imbal hasil KPDT terus melesat dari tahun ke tahun. Per Desember 2023, return gross KPDT konvensional sejak diluncurkan telah mencapai 10,86%, naik 5,49% dari tahun 2022 sebesar 5,37%.
Adapun, return gross peserta dalam setahun terakhir mencapai 5,48%, naik 2,29% dari tahun 2022 sebesar 3,19%. Bahkan, return gross KPDT syariah sejak diluncurkan dilaporkan juga berada pada level tinggi, mencapai 7,6% per 18 Desember 2023, meningkat 4,55% dari 2022 sebesar 3,05%.