Bisnis.com, JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menyebut hingga saat ini, belum ada investor yang menanamkan modalnya di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN).
Dalam kesempatan tersebut, Mahfud meminta cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, untuk menyebutkan dua investor yang telah berinvestasi di IKN.
“Sejauh yang kita baca sampai sekarang belum ada satu pun investor yang masuk ke sana,” kata Mahfud dalam Debat Cawapres di Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Dia mengatakan, selama ini, pembangunan IKN hanya mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Padahal, kata dia, anggaran yang berasal dari APBN untuk IKN hanya 20%.
Oleh karena itu, ke depannya, pemerintah perlu mengundang investor asing untuk berinvestasi di IKN.
Mengingat, pembangunan IKN harus diteruskan, dengan catatan pendanaannya harus sesuai dengan tujuan semula yakni mengundang investor untuk menanamkan modalnya di IKN.
Baca Juga
“Sekarang yang sudah jadi itu hanya dari APBN sehingga memang diperlukan langkah-langkah perbaikan agar warisan baik dari Presiden Jokowi ini bisa kita lanjutkan,” ujarnya.
Merespons pertanyaan Mahfud, Gibran memintanya untuk mencari informasi terkait investor IKN di Google. Pasalnya, lanjut Gibran, sudah banyak investor yang masuk ke IKN seperti Mayapada Grup dan Agung Sedayu Grup.
“Mungkin nanti setelah pulang dari debat, bisa di google, sudah banyak yang masuk, mayapada, agung sedayu, dan nanti akan tambah lagi mungkin setelah pilpres,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gibran memastikan bakal melanjutkan program pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal tersebut disampaikan Gibran saat tampil Debat Cawapres perdana pada Jumat (22/12/2023).
Dia menekankan pembangunan IKN penting untuk pemerataan pembangunan ke daerah lainnya di luar pulau Jawa. Hal ini dimaksudkan agar pembangunan tidak lagi Jawasentris.
"Kita lanjutkan pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawasentris. Kita genjot terus ekonomi kreatif dan UMKM," kata Gibran di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Pembangunan IKN yang berkelanjutan, imbuhnya, akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru, akan membuka akses dan konektivitas sekaligus lapangan kerja.
"IKN ini bukan hanya bangun bangunan pemerintahan, tapi juga sebagai simbol pemerataan pembangunan di Indonesia dan simbol transformasi di Indonesia," ujar Gibran.