Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Poin yang Perlu Diawasi Jelang RDG BI Hari Ini (21/12): Suku Bunga Tetap 6%?

Berikut 4 poin yang perlu diawasi investor jelang pengumuman Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada hari ini, Kamis (21/12/2023).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan paparan saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (29/11/2023). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan paparan saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (29/11/2023). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6% pada konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Kamis (21/12/2023). Hal tersebut sekaligus menandai berakhirnya siklus pengetatannya karena masa-masa terburuk tampaknya telah berakhir bagi rupiah.

Seluruh 29 ekonom dalam jajak pendapat Bloomberg memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level tertinggi dalam empat tahun terakhir, yaitu 6% pada Rapat Dewan Gubernur, Kamis (21/12/2023).

Level suku bunga BI seharusnya menjadi puncaknya karena spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan melakukan pelonggaran yang memacu dana-dana untuk kembali ke aset-aset Indonesia, menurut 19 dari 21 analis dalam sebuah survei terpisah.

"BI sepertinya akan mulai terdengar tidak terlalu mengkhawatirkan faktor-faktor eksternal," kata Lavanya Venkateswaran, seorang ekonom di Oversea-Chinese Banking Corp dikutip dari Bloomberg, Kamis (21/12/2023). 

Meski demikian, dia menilai BI mungkin akan bersikap hati-hati dan menahan stance kebijakan agar tidak terdengar dovish karena tekanan inflasi domestik yang masih tinggi dan defisit transaksi berjalan yang terus berlanjut selama dua kuartal berturut-turut.

Bank Indonesia, yang memiliki tujuan utama untuk menjaga stabilitas mata uang rupiah, kemungkinan akan mengamati tanda-tanda pasti bahwa Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga dan harga-harga pangan lokal mulai stabil.

Negara-negara tetangga Indonesia juga mewaspadai kemungkinan kembali terpengaruh oleh guncangan inflasi dan keluarnya arus modal asing atau outflow. Bank sentral Filipina dan Australia mempertahankan bias hawkish mereka meskipun ada jeda suku bunga bulan ini dengan memperhatikan potensi gangguan pasokan yang dapat memacu inflasi.

Berikut 4 Poin yang Perlu Diawasi saat Pengumuman RDG Bank Indonesia Desember 2023 

1. Prospek Rupiah

Rupiah memang telah pulih dari penurunan tajam pada Oktober yang memicu kenaikan suku bunga acuan BI sebesar 25 basis poin. Namun, masalah rupiah mungkin belum usai. Mata uang Garuda telah berada level Rp15.500 terhadap dollar AS bulan ini, tertinggal dari penguatan mata uang-mata uang lain termasuk baht Thailand dan ringgit Malaysia.

"Menyusutnya ekspor telah membuat neraca transaksi berjalan Indonesia mengalami defisit. Ada juga kesenjangan substansial antara ekspektasi pasar dan sinyal kenaikan suku bunga The Fed yang dapat memicu lebih banyak volatilitas," kata ekonom BCA David Sumual.

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (19/12/2023) pada 15.15 WIB, nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,03% atau 4 poin ke Rp15.506 per dolar AS. Di saat sama, indeks dolar AS menguat 0,01% atau 0,01 poin ke 102,57. Mayoritas mata uang Asia tertekan di hadapan dolar AS hari ini. Yen Jepang melemah 1,09%, dolar Taiwan tergelincir 0,15%, won Korea Selatan melemah 0,80%, dan yuan China terdepresiasi 0,18%.

4 Poin yang Perlu Diawasi Jelang RDG BI Hari Ini (21/12): Suku Bunga Tetap 6%?

2. Momok Inflasi Kembali 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo membunyikan alarm tentang kenaikan harga pangan pada pertemuan RDG BI pada November 2023, mengesampingkan pernyataan bahwa bank sentral "yakin" inflasi akan tetap berada di kisaran target 2%-4% pada 2023 dan 1,5%-3,5% pada tahun berikutnya.

El Nino dan gangguan rantai pasokan telah menyebabkan harga bahan makanan pokok seperti beras, cabai, dan gula melonjak. Inflasi inti meningkat ke level tertinggi tiga bulan sebesar 2,86% pada November 2023, masih sesuai target namun melampaui perkiraan. Inflasi makanan bergejolak naik 7,59% lebih cepat.

Serangan terhadap rute pengiriman utama Timur Tengah juga dapat mendorong harga minyak global. Investor akan mengamati untuk melihat apakah Bank Indonesia akan kembali menaikkan proyeksi inflasi untuk tahun 2024, setelah revisi naik di bulan November menjadi 3,2% dari 2,8%.

3. Pivot The Fed

Tidak seperti mantra "preemptive, forward-looking, dan front-loaded" yang memandu siklus pengetatan BI, pelonggarannya kemungkinan besar akan dilakukan dengan lebih lambat dan mengambil isyarat dari poros The Fed. Hal itu disampaikan Brian Tan, seorang ekonom di Barclays Bank Plc.

Dia menilai perlu ada pelonggaran di berbagai bidang, mengingat ada berbagai alat yang digunakan BI sejak tahun lalu. Selain kenaikan suku bunga sebesar 250 basis poin sejak pertengahan tahun lalu, bank sentral juga telah menaikkan rasio giro wajib minimum (GWM) dan memperkenalkan aturan devisa hasil ekspor (DHE), serta sekuritas rupiah dan valas untuk menambah likuiditas, yang seringkali dengan imbal hasil yang lebih tinggi dari suku bunga kebijakan.

Hal ini seharusnya memberikan sedikit ruang bernapas bagi perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini, yang mengalami perlambatan konsumsi dan pertumbuhan produk domestik bruto. Bank Indonesia memperkirakan PDB akan tumbuh 5,01% pada 2023 dan 5% pada 2024.

Suku bunga kebijakan akan berakhir tahun depan pada 5,25%, menurut perkiraan median dari 21 analis. Sembilan dari analis tersebut memperkirakan pemangkasan pertama akan terjadi pada kuartal ketiga, delapan orang melihat pelonggaran pada periode April-Juni, dan dua orang lainnya melihat skenario tersebut akan terjadi paling cepat pada kuartal I/2024 atau paling lambat pada kuartal IV/2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper