Bisnis.com, JAKARTA — Harga batu bara acuan (HBA) untuk Desember 2023 dengan kalori tinggi di rentang kesetaraan nilai kalor 6.322 GAR dan 5.300 GAR mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
HBA itu ditetapkan lewat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 447.K/MB.01/MEM.B/2023 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan untuk Bulan Desember Tahun 2023 yang ditetapkan pada 20 Desember 2023.
HBA dengan kalor 6.322 kcal/kg GAR dipatok seharga US$117,38 per ton. Harga acuan periode ini turun 16,04% dibandingkan bulan sebelumnya yang sempat berada di level US$139,8 per ton.
Selanjutnya, HBA dengan kalor 5.300 kcal/kg GAR ditetapkan dengan nilai US$85,92 per ton. Harga acuan itu turun 16,74% dibandingkan bulan lalu yang berada di level US$103,2 per ton.
Sementara itu, harga batu bara dengan kalori rendah justru menguat di sisa perdagangan tahun ini.
HBA batu bara II dengan kesetaraan nilai kalor 4.100 kcal/kg GAR berada di level US$57,70 per ton, naik 9,2% dibandingkan harga acuan bulan sebelumnya di angka US$52,86 per ton.
Baca Juga
Adapun, batu bara III dengan kesetaraan nilai kalor 3.400 kcal/kg GAR berada di level US$34,18 per ton, harga acuan itu naik 19,9% dari posisi bulan sebelumnya di angka US$28,49 per ton.
Seperti diberitakan sebelumnya, harga komoditas batu bara global terus menurun selama 5 hari berturut-turut di tengah meningkatnya kebutuhan India terhadap material tersebut.
Sementara itu, harga crude palm oil (CPO) terus menguat, meskipun ada pelemahan produksi dan ketegangan Laut Merah.
Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (21/12/2023), harga batu bara ICE Newcastle kontrak Januari 2024 pada perdagangan Rabu (20/12/2023) melemah -1,43% atau -2 poin ke level US$138,25 per metrik ton. Adapun, kontrak untuk Februari 2024 ditutup melemah -1,69% atau -2,30 poin ke level US$133,95 per metrik ton.
Mengutip CoalMint, impor batu bara termal India diperkirakan akan naik lebih dari 10% pada tahun kalender 2023, meskipun pertumbuhan produksi dalam negeri mencapai rekor.
Peningkatan konsumsi batu bara di India disebabkan oleh melonjaknya permintaan listrik. Produksi yang telah meningkat tajam juga tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga perlu dipenuhi lewat impor.
Produksi batu bara thermal di India diperkirakan akan meningkat secara signifikan sekitar 100 juta ton dalam tahun kalender 2023. Kemudian, produksi batu bara dalam negeri diperkirakan akan naik sekitar 12% dalam tahun kalender 2023 menjadi sekitar 902 juta ton, dibandingkan dengan 802 juta ton pada tahun sebelumnya.