Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom memproyeksikan realisasi investasi secara kumulatif akan tetap kuat pada tahun pemilu 2024, sejalan dengan target Presiden Jokowi sebesar Rp1.650 triliun.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andry Asmoro melihat seiring pertumbuhan investasi yang akan tetap terjaga, dirinya tidak menampik adanya tren penurunan investasi di tahun pemilu.
“Selama ini, kami lihat di tahun politik investasi turun. Namun kalau kami breakdown, investasi yang turun adalah asing,” ungkapnya dalam Media Gathering Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia 2023 secara daring, Selasa (19/12/2023).
Dalam paparannya, rata-rata pertumbuhan foreign direct investment (FDI) menjelang tahun pemilu cukup tinggi, yakni sebesar 25,3% secara tahunan. Sementara FDI yang masuk pada tahun pemilu (2004,2009,2014,dan 2019), rata-rata terkontraksi 6,6% dibandingkan tahun sebelum pemilu.
Berbeda dengan investasi asing, investasi domestik baik menjelang tahun pemilu maupun pada tahun pemilu terus tumbuh positif.
Asmo menjelaskan rata-rata pertumbuhan investasi domestik menjelang tahun pemilu sebesar 28,6%. Sementara pada tahun pemilu, mampu tumbuh namun melambat, di angka 25,3%.
Baca Juga
“Pemerintah perlu berupaya lebih untuk menjaga siklus penurunan investasi asing di tahun pemilu tidak lagi berulang. Paling tidak, penurunan investasi asing tidak terlalu dalam sehingga investasi dapat tumbuh relatif stabil pada 2024,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria menyampaikan kinerja investasi menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi untuk dapat tetap sehat di atas 5%.
Meski menyeuntuh sedikit di bawah 5% pada kuartal III/2023, Eka menyampaikan ekonomi Indonesia cukup resilien.
“Adanya beberapa investasi terkait dengan infrastruktur dan konsumsi yang relatif cukup sehat secara domestik tentunya masih menjadi salah satu motor akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tuturnya.
Adapun, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan pihaknya akan berfokus pada investasi untuk hilirisasi, dalam rangka penciptaan nilai tambah dalam negeri.
Setidaknya, paling sedikit 30% dari target investasi atau sekitar Rp495 triliun akan digenjot dari hilirisasi.
“Untuk mencapai target Rp1.650 triliun, caranya bagaimana? Akan difokuskan minimal 30% untuk mendorong sektor hilirisasi,” katanya dalam diskusi, Senin (11/12/2023).