Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketegangan di Laut Merah Memanas, Apa Kabar Nasib Pengiriman Saat Ini?

Ketegangan di Laut Merah berdampak pada terganggunya rantai pasokan.
Helikopter militer Houthi melayang di atas kapal kargo Galaxy Leader saat para pejuang Houthi berjalan di dek kapal di Laut Merah dalam foto ini yang dirilis pada 20 November 2023. Media/Handout Militer Houthi melalui REUTERS
Helikopter militer Houthi melayang di atas kapal kargo Galaxy Leader saat para pejuang Houthi berjalan di dek kapal di Laut Merah dalam foto ini yang dirilis pada 20 November 2023. Media/Handout Militer Houthi melalui REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Geriliyawan Houthi menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan mengganggu perdagangan maritim di wilayah tersebut.

Serangan ini memaksa Amerika Serikat (AS) kemudian membentuk pasukan tugas maritim baru untuk melindungi kapal-kapal komersial. 

Serangan tersebut telah membuat perusahaan-perusahaan kargo mengalihkan rute untuk menghindari Terusan Suez. Padahal, sekitar 15% lalu lintas pelayaran dunia transit melalui Terusan Suez, rute pelayaran terpendek antara Eropa dan Asia.

"Hal ini setidaknya akan menyebabkan penundaan pada akhir Desember, dengan efek lanjutan pada bulan Januari dan mungkin Februari karena putaran berikutnya juga akan tertunda," jelas analis di ING, Rico Luman, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/12/2023).

Pengalihan pengiriman dapat mengakibatkan pengiriman yang lebih lambat. Harga juga berpotensi lebih tinggi bagi para konsumen. 

Luman, menuturkan bahwa setidaknya satu minggu waktu berlayar akan ditambahkan untuk kapal-kapal kontainer. Biasanya, pengiriman barang dari Shanghai ke Rotterdam memakan waktu sekitar 27 hari melalui Terusan Suez.

Direktur jenderal di Institute of Export and International Trade, Marco Forgione, mengatakan bahwa gangguan-gangguan ini kemungkinan besar akan mempengaruhi  pasokan barang-barang konsumen menjelang tahun baru Imlek. 

Nantinya, penundaan tersebut menyebabkan para pengecer tidak memiliki stok yang dapat dijual dan pada akhirnya menaikkan harga-harga untuk para konsumen.

Grup makanan Prancis Danone, menuturkan bahwa sebagian besar pengirimannya telah dialihkan dan mengakibatkan bertambahnya  waktu transit.

"Kami ... memiliki rencana mitigasi yang akan diaktifkan jika situasi ini terus berlanjut dalam jangka menengah dan panjang," jelas juru bicara Danone.

Langkah  tersebut mencakup penggunaan rute alternatif melalui laut atau jalan darat jika memungkinkan.

CEO platform pengiriman global Freightos, Zvi Schreiber, mengatakan bahwa meskipun tarif pengiriman kemungkinan akan naik pada perjalanan yang lebih panjang, perusahaan pelayaran saat ini sedang mencari cara untuk memanfaatkan kelebihan kapasitas.

"Kemungkinan besar tarif akan melonjak ke tingkat yang dialami selama pandemi," kata Schreiber, merujuk pada dampak ekonomi COVID-19 yang mulai pada 2020. 

Berdasarkan catatan Bisnis, harga minyak kini diperdagangkan mendekati penutupan tertinggi dalam lebih dari dua minggu, karena banyaknya perusahaan yang menghindari Laut Merah.

Kontrak berjangka minyak mentah Brent, yakni sebagai patokan, telah meningkat sebanyak 3,9% dalam perdagangan London. 

Gangguan ini juga berdampak pada pasar gas alam Eropa, dengan harga patokan melonjak sebanyak 13% di Amsterdam. Kapal pengangkut gas alam cair seringkali melakukan perjalanan antara Timur Tengah dan Eropa melalui Laut Merah dan Terusan Suez.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper