Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geopolitik Memanas, China Mulai Larang Warganya Pakai Apple

Pemerintah China mulai melarang penggunaan Apple dan meminta seluruh pegawai pemerintah dan staf perusahaan negara untuk beralih ke produk lokal.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan 2012 di Gedung Putih, Rabu (15/11/2023). / Bloomberg
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan 2012 di Gedung Putih, Rabu (15/11/2023). / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — China melanjutkan rencana pembatasan penggunaan produk asal Amerika Serikat (AS), dalam hal ini Apple Inc., imbas kondisi geopolitik yang kian memanas.

Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (16/12/2023) pemerintah China mulai melarang penggunaan Apple dan meminta seluruh pegawai pemerintah dan staf perusahaan negara untuk beralih ke produk lokal.

Tak hanya Apple, produk elektronik asing lainnya pun ikut menjadi sasaran boikot, yakni Samsung Electronics Co., di mana kedua nya merupakan produsen seluler yang menyerap pasar terbesar dunia.

Pemerintah China telah mengupayakan untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing sejak satu dekade lalu. Mereka meminta perusahaan yang terafiliasi dengan negara untuk beralih ke perangkat lunak lokal dan mempromosikan manufaktur chip semikonduktor domestik.

Setidaknya, ada 8 provinsi yang telah meminta perusahaan negara dan departemen pemerintah untuk menginstruksikan karyawan dalam satu atau dua bulan terakhir untuk mulai membawa merek lokal.

Awal Desember, perusahaan dan agensi yang lebih kecil di kota-kota tingkat bawah dari provinsi termasuk Zhejiang, Shandong, Liaoning dan Hebei tengah sudah mulai melakukan arahan verbal terkait subtitusi perangkat lokal.

Adapun, larangan ini tidak serta merta dilakukan mendadak. Pemerintah China sejak September telah mewanti-wanti staf di 3 kementerian dan badan pemerintah untuk tidak menggunakan iPhone di tempat kerja.

Laporan Reuters, pihak Apple tidak menanggapi permintaan untuk sebuah komentar. Saham Apple turun sedikit di US$196,50 dalam perdagangan yang diperpanjang.

Diberitakan sebelumnya, Apple berencana memindahkan seperempat produksi iPhone ke India dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Melansir dari gizchina, hal ini menandakan bahwa sekitar 50 juta iPhone bakal diluncurkan dari jalur produksi di India setiap tahunnya. Meskipun ke depannya China tetap akan menjadi pihak produksi yang tetap dominan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper