Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni secara resmi mengatakan kepada China bahwa negaranya akan keluar dari inisiatif sabuk dan jalan (Belt and Road).Hal ini dapat memberikan pukulan pada China, yang berambisi memperluas program investasi masif.
Menurut Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani kerja sama sabuk dan jalan belum menghasilkan efek yang diinginkan dan tidak lagi menjadi prioritas. Menurutnya, negara-negara yang tidak menjadi bagian dari pakta tersebut telah mendapatkan hasil yang lebih baik.
Adapun, pengumuman ini muncul ketika pemimpin Uni Eropa bersiap untuk mengunjungi China, dengan pesan bahwa waktu semakin terbatas bagi Beijing untuk mengatasi daftar keluhan ekonominya sebelum blok tersebut terpaksa bereaksi.
Sebelumnya, Meloni selama berbulan-bulan telah mempersiapkan landasan diplomatis untuk mengakhiri program khas Presiden China Xi Jinping. Italia juga merupakan satu-satunya kelompok G7 yang bergabung dalam pakta tersebut mulanya berharap proyek dapat meningkatkan hubungan ekonomi dan memperluas pengaruh negaranya.
Seperti kebanyakan negara Eropa lainnya, Italia terjebak di tengah-tengah eskalasi ketegangan AS-China, dan diperparah dengan dukungan China untuk Rusia sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Negara-negara Eropa sedang berjuang untuk menyeimbangkan keinginan untuk terlibat dengan China dalam perdagangan dan investasi, sambil menolak klaim intervensi ekonomi, kekhawatiran hak asasi manusia, dan risiko yang terkait dengan ketergantungan yang terlalu besar pada pasokan dari China.
Baca Juga
Langkah tersebut kemudian berisiko membuat China marah. Duta besar China untuk Italia, Jia Guide telah memperingatkan akan ada konsekuensi negatif jika Italia secara sembrono memutuskan untuk menarik diri.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin juga menuturkan bahwa China menentang upaya yang bersifat negatif terhadap inisiatif tersebut.
“China dengan tegas menentang upaya untuk mencoreng dan menyabotase kerja sama Belt and Road,” terangnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (7/12/2023).
Inisiatif infrastruktur dan perdagangan global China dalam proyek sabuk dan jalan menghasilkan sekitar US$1 triliun dalam satu dekade sejak diluncurkan pada tahun 2013. Namun momentum ini melesu dalam beberapa tahun terakhir, karena pandemi dan perlambatan China yang berdampak pada perekonomian global.
China juga menghadapi tuduhan sebagai pemberi pinjaman yang tidak bertanggung jawab, yang menyebabkan banyak negara mengalami gagal bayar.