Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Starbucks dan H&M Tutup Permanen di Maroko, Imbas Kena Boikot?

Dua produk internasional yakni Starbucks dan H&M dikabarkan akan tutup secara permanen di Maroko pada 15 Desember 2023.
Gerai Starbucks /Reuters
Gerai Starbucks /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Dua produk internasional yakni Starbucks dan H&M dikabarkan akan tutup secara permanen di Maroko pada 15 Desember 2023. Hal tersebut merupakan buntut dari kampanye boikot masyarakat Maroko pada sejumlah perusahaan yang diduga berafiliasi dengan Israel.

Melansir informasi yang dibagikan oleh situs berita Maroko, Maroc Hebdo, raksasa waralaba Kuwait yakni Al Shaya Morocco yang mengelola Starbucks dan H&M tersebut dikabarkan terdampak hebat oleh aksi boikot yang dilakukan sejak 7 Oktober 2023.

"Kedua merek tersebut menderita akibat boikot komersial yang dikeluarkan oleh Maroko setelah agresi Israel di Jalur Gaza," tulis Maroc Hebdo, dikutip Rabu (6/12/2023).

Dalam laporannya, Starbucks dan H&M diduga berperan aktif memberikan dukungan finansial kepada Israel selama konflik berlangsung.

Namun demikian, Starbuck dan H&M tidak secara terang-terangan mengonfirmasi hal tersebut. Kedua perusahaan raksasa itu justru menyebut tutupnya sejumlah tenant miliknya di Maroko didorong oleh kondisi pasar Maroko yang dinilai sudah tidak lagi menarik.

"Namun secara resmi, kedua merek asing tersebut menyebut kepergiannya atas dasar bahwa pasar Maroko sudah tidak lagi menarik bagi bisnis mereka," tulis Maric Hebdo.

Akan tetapi, disaat yang bersamaan kabar penutupan Starbucks dan H&M di Maroko tersebut justru memicu kekhawatiran baru. Pasalnya, kedua brand jumbo asal AS dan Swedia tersebut diketahui mempekerjakan ratusan masyarakat Maroko.

Untuk diketahui, masyarakat Maroko beberapa waktu belakangan memang kerap menggalakan dukungan solidaritas terhadap masyarakat Palestina.

Tak hanya Starbucks dan H&M, gerai makanan McDonalds dan KFC juga menjadi sasaran aksi boikot di Maroko. Puncaknya, pada Selasa malam (21/11/2023) McD dan KFC Kuwait City terpantau sama sekali tak memiliki pelanggan.

Bahkan, seorang pekerja di Starbucks di Rabat mengatakan jumlah pelanggan menurun secara signifikan pada minggu ini. Selain dinilai berafiliasi langsung dengan Israel, Starbucks juga dipandang bertolak belakang dengan budaya minum kopi Maroko.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper