Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan komoditas beras pada November 2023 mengalami inflasi dengan tekanan yang terus melemah.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan inflasi beras pada periode tersebut tercatat sebesar 0,43% mtm, lebih rendah dari 1,72% pada Oktober 2023.
“Kondisi tersebut sejalan dengan kondisi yang terjadi pada inflasi beras pada akhir 2022, di mana pada November 2022 tekanan inflasi beras melemah dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (1/12/2023).
Edi mengatakan kota yang mengalami inflasi beras pun menurun, dari 87 kota pada Oktober 2023 menjadi 59 kota pada November 2023.
Dia menjelaskan melandainya inflasi beras disebabkan oleh dua faktor. Pertama, tingkat harga gabah di produsen mulai mengalami penurunan seiring dengan beberapa wilayah penghasil gabah sudah mulai panen.
“Dalam beberapa waktu ke depan, dugaannya akan tertransmisi harga ini sampai ke penggilingan maupun ke grosir dan eceran,” kata Edy.
Baca Juga
Faktor kedua, yaitu masuknya pasokan impor beras untuk penyaluran cadangan beras pemerintah dan bantuan pangan. Selain itu, dilakukan stabilisasi harga melalui penyaluran beras SPHP dan beras komersil.
Menurutnya, secara tidak langsung penambahan stok beras dari impor turut menahan laju inflasi beras di dalam negeri, serta menciptakan efek psikologis terkait stabilisasi harga beras.
Adapun, BPS mencatat inflasi bulanan pada November 2023 adalah sebesar 0,38% mtm, sementara secara tahunan mencapai 2,86% (year-on-year/yoy).