Bisnis.com, JAKARTA – Pinjaman luar negeri Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk belanja alat utama sistem pertahanan (alutsista) tercatat meningkat signifikan selama periode 2020 hingga 2024.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati setelah menyerahkan DIPA dan Daftar Alokasi TKD TA 2024 di Kompleks Istana Kepresidenan.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa belanja alutsista Kemenhan dari pinjaman luar negeri disepakati naik menjadi US$25 miliar atau setara dengan Rp385 triliun, untuk periode 2020 hingga 2024.
“Terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari US$20,75 miliar ke US$25 miliar. Itu yang kemarin disepakati,” kata Sri Mulyani, dikutip Kamis (30/11/2023).
Untuk diketahui, pagu anggaran Kemenhan sendiri merupakan salah satu yang terbesar, di mana pada 2024 ditetapkan sebesar Rp139,26 triliun.
Jumlah tersebut naik dibandingkan dengan pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp134,3 triliun pada 2023.
Baca Juga
Jika dirincikan, Berdasarkan lampiran III Perpres No. 76/2023 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2024, belanja Kemenhan pada 2024 terdiri dari Rp54,74 triliun belanja pegawai, Rp44,39 triliun belanja barang, dan Rp40,11 triliun belanja modal.
Adapun, belanja alutsista juga masuk dalam rincian Kemenhan, misalnya belanja untuk pengadaan/harwat alutsista strategis sebesar Rp3,07 triliun pada pos belanja barang dan Rp18,46 triliun pada pos belanja modal.
Selain itu terdapat belanja pengadaan alutsista integratif sebesar Rp299,96 miliar dan pemeliharaan/perawatan/peningkatan alutsista integratif sebesar Rp5 miliar.
Lebih lanjut, terdapat belanja untuk pengadaan alutsista matra laut sebesar Rp1,347 triliun dan pemeliharaan/perawatan/peningkatan alutsista matra laut sebesar Rp1,81 triliun.