Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan tujuh belanja prioritas di tahun terakhir kepemimpinannya dalam Kabinet Indonesia Maju, sebagaimana tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan belanja negara yang direncanakan senilai Rp3.325,1 triliun tersebut akan digunakan untuk belanja prioritas yang mendukung transformasi ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Secara nilai, target belanja negara tumbuh 8,6% dibandingkan APBN 2023. Belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat senilai Rp2.467,5 triliun dan transfer ke daerah (TKD) Rp857,6 triliun.
“Belanja pemerintah pusat akan diarahkan untuk perbaikan kualitas SDM, yang akan memakan cukup besar alokasi anggaran APBN,” ujarnya dalam acara Penyerahan DIPA dan Daftar Alokasi TKD TA 2024 di Istana Kepresidenan, Rabu (29/11/2923).
Secara total, setidaknya Rp2.259,5 triliun yang pemerintah sediakan untuk belanja prioritas ini. Dalam paparannya, belanja prioritas terbesar berada pada pos pendidikan, dengan angka mencapai Rp665 triliun.
Bendahara Negara tersebut juga telah menyiapkan anggaran Rp40,6 triliun untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca Juga
Berikut Daftar Belanja Prioritas APBN 2024
1. Pendidikan – Rp665 triliun
Pendidikan yang mendapatkan mandat 20% dari APBN akan digunakan untuk peningkatan akses dan kualitas pendidikan melalui penyaluran PIP, KIP Kuliah, BOS, BOP PAUD, sertifikasi dan beasiswa. Selain itu, juga meningkatkan sarana prasarana di daerah 3T.
Untuk perbaikan kualitas SDM, anggaran juga dialokasikan untuk penguatan link & match dengan pasar kerja (vokasi & sertifikasi).
2. Perlindungan Sosial – Rp496,8 triliun
Belanja perlindungan sosial yang naik sekitar Rp20 triliun dari APBN 2023 ini akan difokuskan dalam penghapusan kemiskinan ekstrem melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako (BPNT).
Pemerintah juga mendukung penguatan perlindungan sosial sepanjang hayat dan penguatan graduasi dari kemiskinan, antara lain program Sentra Kreasi Atensi sebagai wadah kegiatan kewirausahaan.
3. Infrastruktur – Rp423,4 triliun
Belanja jumbo lainnya yang dialokasikan yaitu untuk infrastruktur pendukung transformasi ekonomi khususnya konektivitas. Selain itu, juga penyelesaian pembangunan IKN secara bertahap dan berkelanjutan.