Bisnis.com, JAKARTA - Dua pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) yakni Federal Reserve (The Fed), yang sebelumnya getol mendorong kenaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, memberi isyarat bahwa mereka merasa nyaman mempertahankan suku bunga tetap saat ini.
Gubernur The Fed Christopher Waller, salah satu pejabat The Fed yang paling hawkish, mengatakan bahwa kebijakan tersebut berada pada posisi yang tepat untuk mengembalikan inflasi ke target 2%.
“Saya semakin yakin bahwa kebijakan saat ini berada pada posisi yang tepat untuk memperlambat perekonomian dan mengembalikan inflasi ke 2%,” terangnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (29/11/2023).
Adapun, yakni laju perekonomian yang telah berubah, merujuk pada pernyataannya bulan lalu, ketika data pertumbuhan dan inflasi sedang meningkat daripada melambat.
Kemudian, Gubernur Michelle Bowman juga menuturkan bahwa dia bersedia mendukung kenaikan suku bunga jika kemajuan inflasi terhenti, tetapi tidak mendukung kenaikan bulan depan.
Menurutnya, dia tetap yakin bahwa pengetatan kebijakan lebih lanjut akan diperlukan, meskipun dukungannya terhadap suku bunga yang lebih tinggi lebih bersifat kondisional dibandingkan pernyataan sebelumnya.
Baca Juga
“Saya tetap bersedia mendukung kenaikan suku bunga dana federal pada pertemuan mendatang jika data yang masuk menunjukkan bahwa kemajuan inflasi terhenti atau tidak cukup untuk menurunkan inflasi hingga 2% pada waktu yang tepat,” jelasnya.
Keduanya juga mencatat bahwa masih banyak ketidakpastian mengenai bagaimana kebijakan akan dilaksanakan.
Komentar yang lebih lunak dari para pembuat kebijakan yang lebih hawkish kemudian dianggap sebagai sinyal untuk kembali jeda pada Desember 2023, sekaligus memberi tanda bahwa mereka tetap memperhatikan bagaimana perekonomian berkembang dan apakah inflasi terus mereda.
Sebelumnya, pada pertemuan bulan September 2023, mayoritas pejabat memperkirakan satu kali lagi kenaikan suku bunga akan diperlukan tahun ini. Namun hal ini belum terwujud dan tampaknya terlihat tidak mungkin.
Anggota lain dalam komite, termasuk Presiden Minneapolis Neel Kashkari dan Presiden Dallas Fed Lorie Logan, pada bulan ini menyoroti tingkat ketidakpastian yang tinggi dan berjanji untuk membiarkan data membimbing pengambilan keputusan mereka.
Presiden Chicago Fed Austan Goolsbee pada Selasa (28/11) juga mengatakan perlambatan inflasi tahun ini merupakan penurunan terbesar dalam 71 tahun terakhir.
Presiden Fed New York John Williams, dalam publikasi Bank for International Settlements yang dirilis hari Selasa, juga menyebut penurunan ini sebagai hal yang menggembirakan.
Beberapa pejabat mengatakan pada bulan lalu bahwa kenaikan imbal hasil Treasury jangka panjang dapat mengurangi kebutuhan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Meskipun imbal hasil telah turun sejak pertemuan kebijakan terakhir The Fed, Waller menuturkan bahwa kondisi keuangan secara keseluruhan masih lebih ketat, dan imbal hasil lebih tinggi daripada pertengahan tahun.
"Namun pelonggaran kondisi keuangan baru-baru ini merupakan pengingat bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi ini dan para pembuat kebijakan harus berhati-hati dalam mengandalkan pengetatan seperti itu untuk melakukan pekerjaan kita," jelasnya.