Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hindari Sanksi AS, Tiga Perusahaan Pelayaran Besar Yunani Berhenti Angkut Minyak Rusia

Tiga perusahaan pelayaran besar Yunani telah berhenti mengangkut minyak Rusia dalam beberapa minggu terakhir untuk menghindari sanksi AS.
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Tiga perusahaan pelayaran besar Yunani telah berhenti mengangkut minyak Rusia dalam beberapa pekan terakhir untuk menghindari sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap beberapa perusahaan pelayaran yang mengangkut minyak Rusia. 

Mengutip ReutersJumat (24/11/2023), perkembangan ini memberikan pukulan bagi Rusia lantaran mempersempit jumlah perusahaan pelayaran yang siap untuk mengangkut minyak Rusia ke konsumen di Asia, Turki, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Selatan.

Namun, para pedagang mengatakan bahwa Rusia masih memiliki cukup banyak perusahaan pelayaran untuk saat ini. 

Adapun tiga perusahaan Yunani yang telah berhenti mengangkut minyak Rusia dalam beberapa minggu terakhir adalah Minerva Marine, Thenamaris dan TMS Tanker. 

Menurut para pedagang dan data dari agen pengiriman, ketiga perusahaan tersebut merupakan pengirim aktif minyak dan bahan bakar Rusia, hingga pada September-Oktober 2023 mereka mulai mengurangi keterlibatannya. 

Kemudian, menurut para pedagang yang sebelumnya bekerja sama dengan ketiga perusahaan tersebut, mulai bulan November 2023 dan seterusnya, ketiga perusahaan ini menolak permintaan kapal untuk mengangkut minyak mentah Rusia. 

Ketiga perusahaan tersebut telah mengirim minyak Rusia selama beberapa dekade. Mereka terus melakukannya ketika sebagian besar perusahaan Barat lainnya berhenti menggunakan rute tersebut untuk menghindari risiko sanksi yang meningkat dan pemberlakuan batasan harga.

Rute-rute tersebut sangat menguntungkan. Perdagangan minyak Rusia juga telah menghasilkan rekor pendapatan selama tahun terakhir kepada para pengirim yang mengambil risiko dan tetap berbisnis.

Tarif pengiriman untuk transportasi minyak Rusia melonjak hingga mencapai US$15 juta per perjalanan kapal tanker dari pelabuhan Baltik ke India musim dingin lalu, karena para pengirim menetapkan tarif tinggi akibat risiko tersebut. Angka tersebut beberapa kali lipat lebih mahal dibanding pengiriman minyak mentah yang tidak terkena sanksi.

Ketiga perusahaan asal Yunani mengoperasikan lebih dari 100 kapal tanker minyak yang mampu menangani hampir semua ekspor minyak dari pelabuhan-pelabuhan Eropa Rusia. Contohnya seperti Primorsk, Ust-Luga, dan Novorossiisk, dengan jumlah sekitar 10 juta ton per bulan atau 2,4 juta barel per hari.

Mereka juga mengoperasikan armada kapal tanker yang lebih kecil untuk mengangkut bahan bakar.

Minyak Rusia kini memerlukan waktu 8-10 minggu untuk mencapai pelanggan di Asia dibandingkan dengan dua minggu sebelum sanksi, ketika minyak dijual di Eropa. Hal ini menandakan perlunya lebih banyak kapal tanker untuk perdagangan tersebut.

Namun kata pedagang, kini Rusia masih dapat mengatasi situasi karena perusahaan pengiriman lainnya ikut serta.

Rusia kini mengandalkan perusahaan pelayarannya Sovcomflot dan perusahaan pelayaran yang tak terlalu dikenal, yang terdaftar di Uni Emirat Arab, India, Hong Kong, Seychelles, Ghana, dan lokasi-lokasi lainnya. Kapal-kapal tersebut membawa bendera berbagai negara dari Liberia hingga Kepulauan Cook.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper