Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dengan sederet tantangan global mulai dari ekonomi China hingga suku bunga yang higher for longer, Indonesia memiliki keuntungan melalui kinerja konsumsi domestik.
Tercermin dari konsumsi masyarakat yang tetap tumbuh pada kuartal III/2023 dengan kontribusi terbesar, lebih dari 50% terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Dengan ekonomi Indonesia yang resilien dan merata di seluruh daerah, ini memberikan keuntungan karena Indonesia negara dengan domestic demand sangat tinggi dan itu bisa menjadi buffer bagi gejolak yang terjadi di regional maupun global,” ujarnya dalam Bisnis Indonesia Business Challenges (BIBC) 2024 di Hotel Aryaduta, Kamis (23/11/2023).
Untuk sisi domestik, Sri Mulyani menekankan bahwa masih cukup resilien dengan tingkat konsumsi yang masih tinggi, seperti listrik dan semen yang menunjukkan adanya geliat ekonomi.
Bukan hanya ekonomi China jadi tantangan dan membuat kinerja ekspor Indonesia loyo, Sri Mulyani menyatakan bahwa risiko untuk 2024 masih cukup menantang.
Di mana higher for longer menimbulkan berbagai dinamika di sektor pasar obilgasi AS dan capital flow antarnegara terutama di negara emerging market.
Baca Juga
Sri Mulyani menyampaikan di samping pemerintah terus melakukan pengelolaan inflasi, pihaknya terus melakukan sinkronisasi dengan Bank Indonesia untuk merespon tekanan nilai tukar rupiah akibat fenomena higher for longer oleh The Fed.
“Dari sisi nilai tukar maupun sisi inflasi dan yield obligasi pemerintah, Indonesia memiliki dinamika yang kecil, atau relatif stabil,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Bendahara Negara tersebut, melihat dari sisi aliran modal asing atau capital inflow untuk surat berharga negara (SBN) dan saham masih positif.
“Meskipun dalam bulan-bulan tertentu ketika The Fed memberikan pengumuman, itu ada gerakan, tapi overall ytd masih relatif baik,” tuturnya.
Harapannya, di tengah pelemahan ekonomi China dan geopolitik yang belum kunjung usai, konsumsi domestik dapat menopang ekonomi Indonesia untuk tetap dapat tumbuh di level 5% pada tahun ini dan 2024.