Bisnis.com, JAKARTA - Perekonomian Singapura pada kuartal III/2023 tumbuh lebih baik dari yang diperkirakan. Pemerintah juga memperkirakan pertumbuhan meningkat pada 2024, memberikan tanda bahwa pemulihan berjalan baik dan resesi tidak mungkin terjadi.
Mengutip Bloomberg, Rabu (22/11/2023) Kementerian Perdagangan dan Perindustrian (MTI) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) pada tiga bulan hingga September 2023 tumbuh sebesar 1,4% dari kuartal sebelumnya (q-t-q). Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan awal yang tumbuh 1%, dan pertumbuhan sebesar 0,1% pada kuartal II/2023.
Sementara itu, PDB meningkat 1,1% pada kuartal III/2023 secara year-on-year (yoy), lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,7% dan pertumbuhan 0,5% pada kuartal II/2023.
MTI menyatakan bahwa perekonomian juga tumbuh dalam tiga kuartal pertama tahun ini, yakni mencapai 0,7%. Hal ini mendorong pemerintah untuk menyesuaikan proyeksi pertumbuhan setahun penuh menjadi sekitar 1%, dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 0,5%-1,5%. Ekspansi ekonomi dapat meningkat lebih lanjut menjadi sekitar 1%-3% di tahun 2024.
Meskipun terdapat banyak risiko yang timbul dari tingginya biaya pinjaman global, fluktuasi harga energi akibat konflik Timur Tengah, dan pemulihan ekonomi China yang tidak merata, Singapura memberikan pandangan yang optimis.
Sektor pariwisata diperkirakan tetap menguat. Sektor manufaktur dan perdagangan diperkirakan akan meningkat seiring dengan membaiknya permintaan elektronik global.
Baca Juga
Pemerintah menuturkan bahwa peningkatan jumlah perjalanan diperkirakan akan terus memacu ekspansi di bidang penerbangan dan pariwisata. Kondisi pasar tenaga kerja yang tangguh akan mendukung sektor ritel, makanan dan minuman.
Adapun, menurut MTI, sektor keuangan dan asuransi seharusnya mengalami sedikit pemulihan pada tahun 2024 jika suku bunga global mulai menurun, menurut MTI.
Menurut wakil direktur manajemen dan ekonom utama Bank Sentral Singapura Edward Robinson dalam konferensi pers bersama dengan MTI pada hari Rabu, sikap kebijakan saat ini dari Otoritas Moneter Singapura (MAS) adalah tepat.
MAS mempertahankan perkiraan inflasi tahun ini dan tahun depan meskipun mencatat beberapa volatilitas jangka pendek. Sebelum perang Israel-Hamas, harga gas dan listrik di Singapura dijadwalkan naik pada kuartal ini, dan tarif air dijadwalkan naik pada bulan April 2024.
Menurut estimasi median dalam survei Bloomberg menjelang rilis data pada tanggal 23 November, Inflasi inti, indikator harga utama di Singapura yang turun ke level terendah dalam 18 bulan pada September 2023, mungkin sedikit meningkat pada bulan lalu. Ekspor turun selama 13 bulan berturut-turut pada Oktober 2023, meskipun kontraksi telah mereda.
MTI juga memperkirakan bahwa manufaktur dan perdagangan kemungkinan akan tetap lemah hingga sisa tahun 2023, kemudian pulih pada 2024 seiring dengan membaiknya permintaan elektronik global dan membaiknya prospek pertumbuhan di AS dan Zona Euro.